Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gunung Tertinggi di Dunia, Paling Tinggi Gunung Everest

Kompas.com - Diperbarui 09/01/2023, 12:24 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Editor

KOMPAS.com - Gunung adalah daratan yang tinggi dari kerak bumi.

Sejumlah penelitian mengungkap terdapat sekitar 108 gunung dengan ketinggian melebihi 7.200 meter.

Sebagian besar gunung yang tertinggi di dunia terletak di perbatasan negara Nepal, India, China dan Pakistan.

Worldatlas, salah satu sumber data geografi menghimpun data ketinggian gunung di berbagai belahan dunia.

Berdasarkan data dari Worldatlas, gunung tertinggi di dunia adalah Gunung Everest dengan ketinggian 8.848,86 meter.

Berikut daftar 10 gunung tertinggi di dunia:

Baca juga: 10 Negara Terindah di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?


10 Gunung tertinggi di dunia

Berikut daftar gunung tertinggi di dunia, dilansir dari Worldatlas:

1. Gunung Everest

Gunung Everest berada di posisi pertama sebagai gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848,86 meter.

Terletak di Mahalangur Himal di Himalaya perbatasan antara Nepal dan daerah otonomi Tibet, China.

Pada 2017, lebih dari 7.600 orang telah mencapai puncak gunung Everest dan sekitar 300 orang tewas ketika sedang mendaki.

Pada 29 Mei 1953, pendaki Selandia Baru Sir Edmund Hilari dan Sherpa Tenzing Norgay asal Nepal menjadi orang pertama yang dapat mendaki puncak tertinggi ini.

2. Gunung K2

Gunung K2 berada di posisi kedua sebagai gunung tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.611 meter.

Terletak di pegunungan Karakoram yang sebagian masuk wilayah Tajik Tashkurgan di Xianjiang Barat, China.

Memiliki julukan "Savage Mountain" dan dianggap salah satu gunung paling bahaya di dunia untuk didaki.

Pada 31 Juli 1954, pendaki Italia Lino Lacedelli dan Achille Compagnoni menjadi yang pertama sampai di puncak Gunung K2.

Baca juga: 10 Negara Terkecil di Dunia Berdasarkan Luas Wilayah dan Populasinya

Halaman:

Terkini Lainnya

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

6 Tanda yang Menunjukkan Seseorang Cerdas Tanpa Berbicara

Tren
Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com