KOMPAS.com - Sering berbagi password akun Netflix kepada orang lain kini tak lagi gratis.
Sebab Netflix akan memungut biaya tambahan bagi pengguna yang sering berbagi akun untuk menonton film di Netflix.
Raksasa streaming yang berbasis di California Amerika Serikat tersebut akan meluncurkan rencana penambahan beban biaya tambahan kepada pemilik akun utama yang melakukan sharing.
Baca juga: 5 Fitur Tersembunyi Netflix yang Bisa Memudahkan Acara Menonton Film
Direktur Inovasi Produk Netflix, Chengyi Long, mengatakan bahwa dengan tambahan biaya tersebut maka pengguna dapat berbagi dengan mudah dan aman.
“Selama setahun terakhir, kami telah bekerja pada cara untuk memungkinkan anggota yang berbagi di luar rumah mereka untuk melakukannya dengan mudah dan aman. Sementara juga membayar lebih sedikit,” tulis Long dalam sebuah blog, dikutip dari NYPost.
Netflix sebelumnya memperbolehkan berbagi akun ekstra untuk keluarga, meskipun melarang praktik berbagi akun dengan cara lain.
Namun, Netflix akan mengubah peraturan tersebut karena berbagi akun dapat berdampak pada peluang investasi perusahaan yang menguntungkan.
Saat ini Netflix sedang menguji fitur baru yang memungkinkan pemegang paket standar dan premium untuk menambahkan sub-akun hingga dua orang yang tidak tinggal bersama mereka.
Nantinya masing-masing sub-akun tersebut akan menggunakan profil pemiliknya mereka sendiri-sendiri dengan dapat log in dan menggunakan kata sandi yang dipersonalisasi.
Fitur ini sedang diuji di beberapa negara, yakni Chili, Peru, dan Kosta Rika.
Pelanggan akan dikenakan biaya tambahan sebesar 2.300 peso Chili (sekitar Rp 41.069) di Chili, 2,99 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 42.883) di Kosta Rika dan 7,9 (sekitar Rp 30.000) nuevo sol di Peru.
Baca juga: Terpopuler di Netflix, Serial Arcane Kini Geser Squid Game
Selain itu, program tersebut dapat memungkinkan pelanggan untuk mentransfer profil pengguna ke akun baru, atau secara cara teori membebankan freeloader untuk membayar paket mereka sendiri.
Meskipun demikian banyak pelanggan yang tidak senang dengan kebijakan tersebut, karena dianggap membuat pelanggan dapat mengeluarkan biaya ekstra.
"Netflix akan kehilangan banyak pelanggan jika mereka melakukan tindakan keras berbagi kata sandi yang mereka rencanakan," keluh seorang pelanggan yang tidak senang di Twitter.
"Terutama ketika mereka tidak lagi membawa banyak konten bagus seperti beberapa aplikasi streaming lainnya," tambahnya.
Netflix will lose a lot of customers if they do this password sharing crackdown they plan to do. Charging extra and crap. Especially when they don’t carry a lot of good content anymore like some of the other streaming apps #netflix
— makhallie_shea (@makhallie_shea) March 17, 2022
Selanjutnya, pengguna lain menganggap bahwa kebijakan tersebut tidak adil bagi keluarga yang tidak tinggal di rumah yang sama dengan pemilik akun.
“Bagaimana Anda mengharapkan keluarga menangani pembagian kata sandi dalam kasus perceraian, anak-anak mereka atau mahasiswa yang jauh dari rumah?” tulis mereka.
"Kami sudah membayar banyak untuk itu, sekarang Anda hanya memeras kami untuk setiap dolar yang dihabiskan," tambahnya.
@netflix I saw that pilot program you're launching. How do you expect families to handle password sharing in the case of divorcees, their children, or college students away from home? We already pay a lot for it, now you're just milking us for every dollar spent.
— Cooper Church (@CooperChurch14) March 17, 2022
Untungnya, Long mengatakan bahwa Netflix akan mempelajari lebih lanjut fitur terbaru tersebut di ketiga negara yang sedang diuji sebelum nantinya diterapkan di negara lain.
Baca juga: 3 Fakta Menarik The Cursed, Drakor Misteri yang Tayang di Netflix
Dilansir dari TheGuardian, berakhirnya pembagian kata sandi Netflix adalah strategi perusahaan untuk menambah pendapatan.
Daripada mencari pelanggan baru, Netflix lebih memilih pelanggannya yang sudah ada untuk membantu menumbuhkan pendapatan perusahaan.
Pada Januari lalu, Netflix mengumumkan kenaikkan harga langganan terpopulernya dari 14 dolar menjadi 15,5 dolar (sekitar Rp 222.306). Itu merupakan kenaikan kedua dalam dua tahun terakhir.
Setelah menaikan harga, Netflix mengaku hanya mendapatkan 2,5 juta pelanggan baru yang bergabung pada kuartal pertama 2022. Itu merupakan jumlah terendah Netflix dalam beberapa tahun terakhir.
Netflix juga sedang bersaing dengan beberapa platform streaming baru yang memulai debutnya dalam beberapa tahun terakhir, seperti Disney+ dan HBO Max.
Analis mengatakan bahwa platform streaming termasuk Netflix telah berupaya menjaga harga agar tetap rendah untuk menarik pelanggan baru, meskipun harga rendah tersebut mungkin tidak akan bertahan lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.