Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tips Rancangan Rumah Ramah Lansia

Kompas.com - 01/03/2022, 08:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di Indonesia, tidak jarang ditemui hunian yang diperuntukkan bagi pensiunan atau lansia.

Umumnya, rumah yang diperuntukkan untuk lansia memiliki fitur atau akses fasilitas yang lebih mudah.

Dengan kemudahan fasilitas ini, para lansia bisa melakukan hal-hal yang dapat menunjang aktivitas sehari-hari mereka.

Apa itu rumah ramah lansia?

Dosen arsitektur Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Purwanto Setyo Nugroho mengatakan, rumah ramah lansia adalah rumah yang mampu menyediakan fasilitas hunian bagi lansia.

Sebab, lansia dapat dikategorikan dalam pengguna yang berkebutuhan khusus, karena berbagai keterbatasannya.

"Keterbatasan lansia diakibatkan penurunan fungsi badan, kesehatan dan pancaindera. Akibatnya berpengaruh pada pola pergerakan, jangkauan dan durasi kegiatan," ujar Purwanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/2/2022).

Lalu, apa saja rancangan yang perlu diperhatikan bagi rumah ramah lansia?

Baca juga: Tips Membangun Rumah Tingkat, Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?

1. Hindari ketinggian

Terkait pergerakan, Purwanto mengatakan, sebaiknya dihindari perbedaan ketinggian dalam bentuk trap.

Setiap beda ketinggian sebaiknya dibuat dalam bentuk ramp atau permukaan yang landai.

2. Ketinggian wastafel

Selain itu, keterbatasan jangkauan para lansia perlu diakomodasi dengan menyesuaikan ukuran, jarak, dan ketinggian elemen pembentuk ruang dan furnitur di dalamnya.

Misal ketinggian wastafel, sebaiknya disesuaikan untuk pengguna kursi roda.

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006, ketinggian maksimal wastafel untuk pengguna kursi roda, yakni 85 cm secara vertikal.

Untuk secara ruang bebas mendatar sepanjang 80 cm.

Baca juga: Tips Membuat Kolam Renang di Rumah, dari Material, Biaya, hingga Perawatannya

3. Pasang handrail

Selain itu, penting juga untuk kita memperhatikan soal aspek keterbatasan durasi kegiatan.

Hal ini mengharuskan spot-spot yang memungkinkan para lansia untuk beristirahat.

"Elemen ruang yang berfungsi supporting kadang diperlukan. Misal handrail yang ditempel di sepanjang dinding jalur sirkulasi," ujar Purwanto.

4. Sirkulasi udara yang baik

Di sisi lain, Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra mengatakan, rumah untuk lansia, selain persyaratan kesehatan standar terkait penghawaan dan pencahaayaan.

Menurut dia, perlu lebih diperhatikan mengenai aksesibilitas yang lebih mudah untuk para lansia.

"Untuk penghawaan dan pencahayaan harus baik agar sirkulasi udara juga bagus," ujar Ashar, saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Senin (28/2/2022).

Baca juga: Mengenal Glass Block, Kaca Pelindung dan Pemercantik Dinding Rumah

5. Bangunan satu lantai

Ashar mengatakan, berkurangnya kemampuan mobilitas mungkin memerlukan penyesuaian desain untuk memudahkan kehidupan lansia.

"Kalau ada keteratasan mobilitas, lansia biasanya akan menempati ruang di lantai 1 untuk menghindari penggunaan tangga rumah yang mungkin menyulitkan," ujar Ashar.

Oleh karena itu, perlu disediakan fasilitas kamar mandi di lantai 1 yang sesuai dengan kebutuhan lansia.

6. Peralatan khusus bagi lansia

Untuk desain kamar mandi, diharapkan tersedia fasilitas yang mampu menyesuaikan kebutuhan lansia.

"Bisa ditambahkan peralatan khusus bagi lansia untuk menggunakan kamar mandi," ujar Ashar.

Ia menjelaskan, peralatan tambahan tersebut bisa portable atau bisa disediakan menempel lebih permanen di kamar mandi.

Namun, jika kamar mandi tidak digunakan bersama dengan keluaga non lansia, maka fasilitas kamar mandi bisa lebih permanen memenuhi kebutuhan lansia.

Baca juga: Dengan Dana Rp 500 Juta di Jakarta, Bisa Dapat Rumah Tipe Apa dan di Mana?

7. Akses keluar masuk rumah

Selain itu juga perlu diperhatikan akses keluar masuk rumah.

Jika rumah ada anak tangga, maka perlu ditambah pegangan atau handrail untuk memudahkan lansia naik turun tangga.

Apabila ada lansia yang harus menggunakan kursi roda, maka perlu disiapkan jalur khusus kursi roda atau ramp.

"Untuk di dalam rumah, jika elevasi lantai tidak rata, perlu ada pegangan untuk lansia mudah bergerak antar ruangan yang elevasi lantainya tidak sama," ujar Ashar.

8. Telepon

Kemudian, peralatan komunikasi yang disediakan, yakni telepon.

Telepon disarankan menggunakan tombol tekan, harus terletak pada lantai yang aksesibel bagi semua orang termasuk lansia.

Selain itu, ruang gerak yang cukup harus disediakan di depan telepon, sehingga memudahkan lansia baik yang menggunakan kursi roda atau tidak untuk mendekati dan menggunakan telepon.

Bagi lansia yang memiliki pendengaran kurang, perlu disediakan alat kontrol volume suara yang terlihat dan mudah dijangkau.

Baca juga: Mengenal Plus Minus Beton, Bata Merah, dan Bata Ringan untuk Dinding Rumah

9. Ukuran rumah tidak terlalu besar

Untuk kebutuhan ruangan, Ashar mengatakan, sebanarnya sebagaimana rumah pada umumnya, ada ruang tamu atau ruang bersama, ruang makan, dapur, kamar mandi.

Sedangkan, untuk lansia dengan kebutuhan khusus, mungkin diperlukan serambi beraktivitas semi luar ruangan. Namun tidak ada ruang tambahan khusus, kecuali ada kebutuhan khusus.

"Untuk ruangan, juga menyesuaikan saja, namun sebenarnya malah tidak disarankan rumah yang terlalu besar karena akan merepotkan dalam perawatan dan menjaga kebersihannya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com