Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Aktifkan Pasukan, Respons Serangan Rusia Ke Ukraina

Kompas.com - 26/02/2022, 11:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rusia masih melakukan serangan udara, darat, dan laut ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).

Presiden Vladimir Putin membatalkan kesepakatan damai dan mengirim pasukan melintasi perbatasan di utara, timur, dan selatan Ukraina.

Salah satu alasan penyerangan Rusia ini adalah hendak bergabungnya Ukraina dengan NATO.

Jika hal itu terjadi, maka Rusia secara geografis akan dikelilingi oleh negara-negara anggota NATO.

Kondisi ini dianggap membahayakan Rusia, sehingga Rusia mendeklarasikan perang terhadap Ukraina untuk mencegah negara beribukota Kiev itu tergabung dalam NATO.

Begini respons dari NATO:

Baca juga: Serangan Rusia ke Ukraina Berpotensi Jadi Perang Dunia III, Indonesia Bisa Apa?

Pasukan respons NATO diaktifkan 

Tak tinggal diam, NATO pun merespons apa yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

Melansir CNN, Jumat (25/2/2022), untuk pertama kalinya NATO Response Force atau Pasukan Respons NATO diaktifkan sebagai upaya pertahanan merespons serangan yang tengah dilangsungkan Rusia kepada Ukraina.

Panglima Tertinggi Sekutu NATO Jenderal Tod Wolters telah mengaktifkan pasukan internasional, baik pasukan darat, udara, dan laut, bahkan pasukan operasi khusus Amerika Serikat.

Pengaktifan pasukan ini bukan berarti tentara NATO atau sekutu akan pergi ke Ukraina, karena negara itu belum menjadi anggota NATO.

Wolters menyebut langkah-langkah pencegahan ini bijaksana dan meningkatkan kecepatan, daya tanggap, dan kemampuan NATO untuk melindungi satu miliar warga yang mereka telah bersumpah akan melindunginya.

Untuk saat ini pasukan lengkap ini belum dikerahkan, tetapi sudah disiagakan. Keputusan untuk mengaktifkan pasukan respons ini diumumkan pada Jumat (25/2/2022) pagi.

NATO akan bersatu untuk menghadapi ancaman Putin terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

Pihaknya beranggapan, Presiden Rusia Vladimir Putin gagal dalam tujuannya memecah belah Barat.

Di sisi lain, NATO akan tetap membuka pintu bagi negara-negara Eropa yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan mereka yang suatu hari nanti mungkin ingin bergabung.

Baca juga: Alasan Mengapa Rusia Rebut Chernobyl dari Ukraina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com