Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

NATO Aktifkan Pasukan, Respons Serangan Rusia Ke Ukraina

Presiden Vladimir Putin membatalkan kesepakatan damai dan mengirim pasukan melintasi perbatasan di utara, timur, dan selatan Ukraina.

Salah satu alasan penyerangan Rusia ini adalah hendak bergabungnya Ukraina dengan NATO.

Jika hal itu terjadi, maka Rusia secara geografis akan dikelilingi oleh negara-negara anggota NATO.

Kondisi ini dianggap membahayakan Rusia, sehingga Rusia mendeklarasikan perang terhadap Ukraina untuk mencegah negara beribukota Kiev itu tergabung dalam NATO.

Begini respons dari NATO:

Pasukan respons NATO diaktifkan 

Tak tinggal diam, NATO pun merespons apa yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina.

Melansir CNN, Jumat (25/2/2022), untuk pertama kalinya NATO Response Force atau Pasukan Respons NATO diaktifkan sebagai upaya pertahanan merespons serangan yang tengah dilangsungkan Rusia kepada Ukraina.

Panglima Tertinggi Sekutu NATO Jenderal Tod Wolters telah mengaktifkan pasukan internasional, baik pasukan darat, udara, dan laut, bahkan pasukan operasi khusus Amerika Serikat.

Pengaktifan pasukan ini bukan berarti tentara NATO atau sekutu akan pergi ke Ukraina, karena negara itu belum menjadi anggota NATO.

Wolters menyebut langkah-langkah pencegahan ini bijaksana dan meningkatkan kecepatan, daya tanggap, dan kemampuan NATO untuk melindungi satu miliar warga yang mereka telah bersumpah akan melindunginya.

Untuk saat ini pasukan lengkap ini belum dikerahkan, tetapi sudah disiagakan. Keputusan untuk mengaktifkan pasukan respons ini diumumkan pada Jumat (25/2/2022) pagi.

NATO akan bersatu untuk menghadapi ancaman Putin terhadap perdamaian dan keamanan internasional.

Pihaknya beranggapan, Presiden Rusia Vladimir Putin gagal dalam tujuannya memecah belah Barat.

Di sisi lain, NATO akan tetap membuka pintu bagi negara-negara Eropa yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan mereka yang suatu hari nanti mungkin ingin bergabung.

40.000 pasukan respons NATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bahkan menyebut pihaknya masih harus berbuat lebih banyak untuk menghentikan serangan Rusia di Ukraina.

"Kami harus siap untuk berbuat lebih banyak, bahkan jika itu berarti kami harus membayar harganya, karena kami berada di sini untuk jangka panjang. Kami harus menganggap ini serius, dan itulah mengapa kami sekarang mengerahkan pasukan respons NATO untuk pertama kalinya dalam konteks pertahanan kolektif,” kata dia.

Untuk berapa jumlah pasukan yang akan dikerahkan, belum ada informasi resmi yang disampaikan.

Namun, total Pasukan Respons NATO ini berjumlah 40.000 tentara.

Mengantisipasi tindakan agresif Rusia

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menjelaskan, pasukan AS dikerahkan ke Eropa timur untuk membantu memperkuat negara-negara NATO yang khawatir akan tindakan agresif Rusia.

Kendati demikian, mereka tidak akan berperang di Ukraina.

Hal ini adalah momentum yang sangat bersejarah dan merupakan yang pertama kalinya sekutu menurunkan pasukan sedemikian lengkapnya untuk pencegahan dan pertahanan.

"Mereka mewakili kekuatan tempur yang fleksibel dan kredibel yang dapat digunakan dalam berbagai cara dan kami memanfaatkan sepenuhnya kelincahan bawaan mereka," kata Wolters dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, AS disebut juga akan memberikan dukungan dalam aspek ekonomi, kenanusiaan, juga kemanan berkelanjutan.

https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/26/113000865/nato-aktifkan-pasukan-respons-serangan-rusia-ke-ukraina

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke