Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Melancarkan dan Merutinkan BAB

Kompas.com - 24/02/2022, 08:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Buang air besar (BAB) normalnya dilakukan rutin setiap hari, baik di pagi atau sore hari.

Namun tak semua orang memiliki jadwal BAB yang teratur. Ada yang dua hari sekali, atau bahkan tiga hari sekali.

Padahal, rutinitas BAB sangat mempengaruhi kesehatan tubuh. Pengeluaran limbah tubuh yang teratur bisa membersihkan racun-racun yang berpotensi memicu timbulnya penyakit.

Dilansir dari Healthline, jadwal BAB masing-masing orang berbeda-beda. Sering tidaknya seseorang akan BAB tergantung dari tiga faktor, yaitu pola makan, usia dan level aktivitas fisik.

Tiga faktor di atas juga mempengaruhi tekstur feses yang dikeluarkan masing-masing orang. 

Feses yang normal akan bertekstur tidak keras dan tidak terlalu lembut, juga berwarna kuning kecoklatan. Jika feses terlalu keras atau terlalu lembek, berarti ada masalah yang mengendap di saluran pencernaan.

Baca juga: Jangan Sepelekan, Ketahui Arti di Balik BAB Tenggelam dan Terapung!

Kandungan feses

Bowel movement atau gerakan usus yang memicu BAB adalah proses mengeluarkan limbah metabolisme yang sudah tak digunakan oleh tubuh.

Dalam feses yang kita keluarkan ketika BAB, terdapat kandungan bakteri, lemak, serat yang tak tercerna usus, limbah makanan, lendir juga garam.

Selain itu ada kandungan yang disebut bilirubin, yang bertugas memberi warna feses menjadi kecoklatan.

Bilirubin adalah limbah hasil metabolisme yang terjadi di hati dan juga sumsum tulang. 

BAB adalah proses alami yang seharusnya terjadi secara rutin dan teratur. Ketika seseorang tak BAB selama beberapa hari, maka limbah ini akan kembali naik ke saluran cerna.

Jika hal ini terjadi dalam kurun waktu lama, berhari-hari, maka limbah akan membahayakan organ-organ penting di dalam tubuh. 

Baca juga: Tersiksa Konstipasi? Ini Cara Alami Meredakannya

Cara merutinkan jadwal BAB

Ilustrasi buang air besar (BAB).SHUTTERSTOCK/SEASONTIME Ilustrasi buang air besar (BAB).
Dilansir dari Huffpost, Rabu (23/2/2022), The American College of Gastroenterology menyatakan bahwa konstipasi atau sembelit adalah problema saluran cerna yang paling sering dikeluhkan oleh penduduk Amerika juga Eropa.

Konstipasi didefinisikan ketika Anda BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu, dan memiliki feses yang terlalu keras dan kering sehingga menimbulkan rasa sakit ketika proses BAB. 

Untuk mencegah konstipasi, ada pola hidup sehat yang bisa Anda lakukan. Pola hidup sehat ini bisa membentuk feses bertekstur normal, dan memicu bowel movement bergerak dalam rutinitas yang teratur alias terjadwal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com