Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Memelihara Kucing di Masa Pandemi, Ini Kata CDC

Kompas.com - 21/02/2022, 14:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Vascular dan Interventional Neurology menyebut bahwa suara dengkuran kucing yang pelan dan teratur, ternyata bisa secara perlahan-lahan menenangkan saraf manusia dan menurunkan tekanan darah tinggi.

3. Menurunkan stres

Penelitian yang dilakukan Harvard Medical School menemukan kesimpulan bahwa berdekatan atau berpelukan dan memiliki ikatan kasih sayang yang kuat dengan kucing bisa memicu tubuh kita mengeluarkan hormon oksitosin, hormon kasih sayang yang bisa bermanfaat mereduksi tingkat stres manusia. 

Dr Greg Fricchione, psikiater, menyatakan kepada Harvard Health News bahwa ketika manusia memiliki ikatan kasih sayang dengan kucing, maka secara otomatis ada perubahan biologis di dalam otak yang bisa memicu penurunan respons stres, mengatur pernapasan dengan lebih baik, menurunkan tekanan darah serta mereduksi anxiety.

Baca juga: Penyintas Covid-19 Rawan Terkena Gangguan Kesehatan Mental, Begini Pencegahannya

4. Menurunkan risiko flu

Manfaat keempat ini bisa sangat menguntungkan di masa merebaknya varian Omicron yang menimbulkan gejala layaknya flu.

Penelitian yang dilakukan Universitas Pennsylvania menyatakan bahwa seseorang yang memiliki kedekatan dengan hewan peliharaan kucing, mengaku tak mudah terkena gangguan pusing, flu, demam dan nyeri punggung.

Mereka memiliki sistem imun yang lebih kuat sehingga tak mudah terpapar penyakit.

5. Menyehatkan otot dan tulang

Suara dengkuran kucing yang dikeluarkan kucing ketika mereka tengah bahagia dan tenang tersebut, ternyata bisa berguna juga menyehatkan tulang dan otot kita.

Manfaat kesehatan ini tentu juga berdasarkan studi ilmiah. Dalam studi tersebut dikatakan bahwa mendengarkan suara dengkuran kucing adalah terapi alami yang bisa digunakan mengurangi gangguan pada otot dan tulang manusia.

Meski memelihara kucing bisa menyehatkan kita di masa pandemi, namun hati-hati ketika berinteraksi dengan kucing.

Menurur CDC, tetap ada bahaya penularan kuman dari tubuh kucing yang kemudian masuk ke tubuh manusia.

CDC menyarankan agar semua orang yang suka memeluk kucing, harus menerapkan pula gaya hidup sehat dengan rajin mencuci tangan.

Baca juga: Bukan karena Penasaran, Ini Alasan Kucing Selalu Mengikuti Kita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com