KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penambahan kasus infeksi virus corona masih terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dilansir dari laman Worldometers, Minggu (20/2/2022) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 423.498.691 (423 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 348.497.085 (348 juta) pasien telah sembuh, dan 5.900.128 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 69.101.478, dengan rincian 69.019.686 pasien dalam kondisi ringan dan 81.792 dalam kondisi serius.
Baca juga: Benarkah Jarak Vaksin Kedua dengan Booster Dipersingkat Jadi 3 Bulan? Ini Kata Kemenkes
Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 di Indonesia belakangan mengalami peningkatan.
Hingga Sabtu (19/2/2022) pukul 12.00 WIB, angka positif Covid-19 bertambah 59.384 kasus.
Sehingga, jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 5.149.021 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan 34.699 orang. Kini total pasien sembuh 4.481.909 orang.
Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 158 orang, sehingga totalnya menjadi 146.202.
Baca juga: Kenali, Diare Bisa Jadi Salah Satu Gejala Covid-19 Varian Omicron
Kembali 59 ribu kasus baru, jumlah tes naik 2 ribu orang. Kematian dalam 24 jam terakhir turun ke bawah 200, sementara kasus aktif tembus 500 ribu.
Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan rekor 2 hari berturut-turut, Kalimantan Tengah juga rekor dengan lebih dari 500 kasus baru pic.twitter.com/Gd7rgMyTrU
— perupadata (@perupadata) February 19, 2022
Baca juga: Berikut Gejala Omicron dan Pengobatannya
China mulai memberikan suntikan heterologous booster atau penguat yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan kedua di tengah pesatnya penularan Covid-19 varian Omicron.
Laporan dari China yang diberitakan Antara, Sabtu (19/2/2022), masyarakat yang menerima vaksin inaktif produk Sinopharm atau Sinovac atau CanSinoBio dapat memilih suntikan booster dengan vaksin yang sama atau berbeda, demikian menurut keterangan Wu Liangyou dari Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).