KOMPAS.com - Belakangan, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Lonjakan kasus Covid-19 salah satunya disebabkan semakin meluasnya penyebaran varian Omicron.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan layanan telemedisin isolasi mandiri (isoman) bagi pasien Covid-19 varian Omicron.
Melalui layanan tersebut, pasien bisa mendapatkan layanan telekonsultasi dan paket obat gratis.
Baca juga: Cara Dapatkan Layanan Telekonsultasi dan Paket Obat Gratis untuk Pasien Isoman Covid-19 Omicron
Layanan telemedisin dapat diakses melalui https://isoman.kemkes.go.id/.
Berikut alur mendapatkan layanan telemedisin:
1. Untuk mendapatkan layanan ini, pasien harus melakukan tes PCR di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kemenkes.
2. Jika hasil tes PCR positif dan laboratorium penyedia layanan tes Covid-19 melaporkan data hasil pemeriksaan ke database Kemenkes (NAR), maka pasien akan menerima pesan WhatsApp (WA) dari Kemenkes RI (dengan centang hijau) secara otomatis.
3. Setelah memperoleh WA pemberitahuan, pasien bisa melakukan konsultasi secara daring dengan dokter di salah satu dari 17 layanan telemedisin.
4. Selesai konsultasi, dokter akan memberikan resep digital sesuai kondisi pasien dan resep dapat ditebus melalui https://isoman.kemkes.go.id/pesan_obat.
5. Untuk menebus resep obat gratis dari Kemenkes, pasien mengisi formulir pesanan yang tersedia pada menu Pesan Obat dengan mengunggah resep digital (JPG atau screen capture) yang dikeluarkan dari platform telemedisin, KTP, dan melengkapi alamat pengiriman.
Hanya pasien dengan kategori layak isoman (dengan kondisi tanpa gejala atau ringan) yang akan mendapatkan obat dan vitamin secara gratis.
Baca juga: Panduan Memperoleh Obat Gratis dan Akses Telemedisin Pasien Isoman Covid-19
Lantas, bagaimana bila pasien positif Covid-19 dan sudah memenuhi kriteria di atas tapi masih belum juga mendapat pesan WhatsApp dari Kemenkes?
Dilansir dari akun Twitter resmi Kemenkes, @KemenkesRI, Jumat (11/2/2022), jika belum mendapatkan pesan WA dari Kemenkes, bisa mengecek NIK di laman isoman.kemkes.go.id.
Namun, jika pasien masih belum terdaftar, bisa menghubungi:
Pasien diharuskan menyertakan nama, NIK, dan kendala yang dialami saat mengakses nomor layanan di atas.
Baca juga: Tak Sengaja Bertemu Pasien Positif Omicron, Apa yang Harus Dilakukan?
Positif COVID-19 & memenuhi kriteria untuk dapet layanan telemedisin, tapi belum dapat WA?
Bisa cek NIK di https://t.co/u8jvCZWA7J
Belum terdaftar juga? hubungi
Halo Kemkes di 1500567
SMS 081281562620
WA 081260500567
Email kontak@kemkes.go.idSertakan nama, NIK, & kendalanya
— Kemenkes RI (@KemenkesRI) February 11, 2022
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini Kemenkes telah bekerja sama dengan 17 platform telemedisin, yakni:
Baca juga: Bisakah Terkena Omicron Lebih dari Satu Kali? Ini Pendapat Ahli
Adapun paket obat gratis yang disediakan adalah:
1. Paket A untuk pasien tanpa gejala
2. Paket B untuk pasien bergejala ringan
Nadia menuturkan, paket obat disesuaikan dengan resep dari salah satu dari 17 layanan telemedisin. Obat di luar paket ditebus dan dibayarkan di luar layanan telemedisin isoman.
"Untuk yang belum ada telemedisin obat ini juga dapat didaptkan di puskesmas," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/1/2022).
Baca juga: Kapan Isolasi Mandiri Pasien Omicron Dinyatakan Selesai? Cek Syarat-syaratnya!
Indonesia kembali dihadapkan pada lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat mengetahui ciri-ciri varian Omicron agar bisa melakukan pencegahan.
Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
"Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi," katanya, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Ciri-ciri selanjutnya dari varian omicron adalah tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitu juga dengan tingkat keparahannya yang lebih rendah.
Sehingga, pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isoman.
Baca juga: Sakit Tenggorokan akibat Omicron, Ini Fakta dan Cara Meredakannya