Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Apakah Pasien Dirawat di RS Ikut Meningkat?

Kompas.com - 10/02/2022, 09:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini mengalami peningkatan.

Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Rabu (9/2/2022) pukul 12.00 WIB menunjukkan, ada penambahan 46.843 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 4.626.936 terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Baca juga: Ramai soal Mendekati Bulan Puasa Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, Ini Kata Kemenkes

Namun, apakah lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan pasien yang dirawat di rumah sakit ikut meningkat?

Pasien dirawat di RS masih terkendali

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, sampai sejauh ini pasien Covid-19 yang dirawat di RS masih terkendali.

Hingga Rabu (9/2/2022) pukul 16.30 WIB, total pasien dirawat di rumah sakit nasional mencapai 26,3 persen.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meski demikian, pihaknya terus memperkuat fasilitas kesehatan (faskes) agar lebih optimal dalam menghadapi kenaikan kasus yang diperkirakan akan terus terjadi dua hingga tiga minggu ke depan.

Menurut Nadia, fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) menjadi krusial di masa kenaikan kasus demi meminimalisir risiko terberat yang dihadapi pasien Covid-19, terutama dengan gejala sedang, berat, kritis, dan pasien dengan komorbid yang belum divaksinasi.

"Ini membuktikan sejauh ini strategi kita masih bisa berjalan efektif dan efisien dalam penanganan pasien. Kami terus menghimbau agar masyarakat yang dirawat di rumah sakit hanya untuk pasien bergejala sedang hingga berat atau kritis, maupun yang memiliki komorbid dan belum divaksinasi," ujar dia, dikutip dari situs Sehat Negeriku Kemkes.

Baca juga: Kematian akibat Covid-19 Tertinggi sejak 4 Bulan Terakhir, Ini Penyebabnya

Proses pemeriksaan spesimen

Petugas kesehatan melihat hasil tes usap cepat antigen di kawasan kuliner Pasar Lama, Tangerang, Banten, Jumat (28/1/2022). Tes antigen yang dilakukan terhadap pedagang dan pengunjung kawasan tersebut guna mencegah penularan COVID-19 di tempat keramaian. ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.FAUZAN Petugas kesehatan melihat hasil tes usap cepat antigen di kawasan kuliner Pasar Lama, Tangerang, Banten, Jumat (28/1/2022). Tes antigen yang dilakukan terhadap pedagang dan pengunjung kawasan tersebut guna mencegah penularan COVID-19 di tempat keramaian. ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

Selain itu, proses pemeriksaan spesimen terus ditingkatkan sebagai salah satu langkah pencegahan, dengan jumlah spesimen yang diperiksa pada Selasa (8/2/2022) mencapai 454.919 jiwa.

Dijelaskan Nadia bahwa angka tersebut jauh meningkat dibanding jumlah spesimen yang diperiksa pada Senin (7/2/2022) yang hanya 285.789 jiwa.

Pada hari yang sama, lanjut Nadia, DKI Jakarta mencatat penurunan kasus konfirmasi Covid-19 menjadi 11.808 dibandingkan jumlah konfirmasi sebelumnya yang pernah melewati puncak varian Delta.

Baca juga: Benarkah Tes Swab Saat Sakit Hasilnya Pasti Positif Covid-19?

Pengendalian Omicron di Indonesia

Nadia melanjutkan, untuk mengendalikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia, Kemenkes telah memperkuat beberapa layanan kesehatan penting.

Pertama, meningkatkan aktivitas testing dan tracing untuk mencegah infeksi virus Covid-19 lebih luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com