Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Sering Konsumsi Matcha Sebabkan Kemandulan? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 10/02/2022, 09:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Penyebab kemandulan

Perihal kemandulan, dokter spesialis obstetri dan ginekologi asal Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta Selatan, Wawang Sukarya, menyebut beberapa faktor yang menyebabkan kemandulan, baik dari laki-laki maupun perempuan.

“Kemandulan itu bisa disebabkan faktor laki-laki (suami), misal kuantitas dan atau kualitas,” jelas Wawang.

Sementara untuk faktor perempuan atau isteri, Wawang menjelaskan beberapa di antaranya.

Faktor cervix atau leher rahim bermasalah, seperti ada infeksi atau tumor yang menghalangi spermatozoa masuk ke uterus (rahim) atau juga lendir cervix yang terlalu tebal sehingga sulit ditembus spermatozoa.

Faktor endometrium atau lapisan dalam uterus, seperti ada infeksi atau tumor sehingga janin tidak bisa menempel dan berkembang di sana.

Faktor tuba fallopi atau saluran telur, misalnya ada sumbatan, infeksi atau tumor yang berkembang di tuba atau menekan dari luar tuba, perlengketan tuba, dan sebagainya.

Kemudian faktor ovarium atau indung telur. Ada gangguan hormon yang diproduksinya sehingga tidak terjadi ovulasi (keluarnya telur dari indung telur), atau folikel primer tidak berkembang menjadi folikel matang yang merupakan salah satu syarat terjadinya ovulasi, serta tidak terjadi lecutan hormon luteinizing.

“Atau minum obat-obatan yang dapat mengganggu bahkan merusak ovarium, seperti obat-obat anti kanker. Belum ada bukti bahwa matcha atau teh dapat menyebabkan kemandulan,” ujar Wawang.

Baca juga: Kenapa Desa Wadas Dikepung Aparat dan Warganya Ditangkap?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Tren
Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Tren
Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Tren
Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Tren
Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia Piala Thomas dan Piala Uber, Apa Bedanya?

Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia Piala Thomas dan Piala Uber, Apa Bedanya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com