Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Lampion, Tebu dan Terong Susu yang Mewarnai Imlek

Kompas.com - 29/01/2022, 12:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

Oey Eng Tek atau Sutikno Wiro Utomo, perajin barongsai asal Semarang, memaparkan bahwa lahirnya barongsai didasari pada cerita rakyat Tinghoa di musim dingin menjelang pergantian tahun.

Di musim dingin tersebut, masyarakat Tionghoa terancam dengan kehadiran makhluk menyeramkam yang bernama Nian, bertanduk lima dan memiliki seringai gigi tajam, yang selalu datang di malam pergantian tahun.

Perlawanan terhadap Nian ini dilambangkan dengan warna merah yang melambangkan keberanian, yang ditingkahi suara tambur juga petasan gaduh yang bertujuan menakut-nakuti Nian.

Baca juga: Asal Muasal Tradisi Cap Go Meh, Dirayakan 15 Hari Setelah Imlek

Selain barongsai, ada pula tradisi lain yang tak kalah menariknya, yaitu memasang lampion, terong susu dan juga tebu.

Soal lampion, Harjanto Halim menyatakan bahwa ada pergeseran fungsi di sini, dari fungsional, menjadi estetik, kemudian menjadi ritual.

"Lampion dulunya ya digunakan sebagai penerangan sebelum ada listrik. Kemudian jadi hiasan khas dengan warna merah menyala. Warna merah dipilih karena melambangkan kebahagiaan."

Warna merah juga dipilih menjadi selubung lampion karena membuat pendaran cahaya menjadi lebih indah, hangat dan temaram.

Sedangkan pemasangan tebu, hingga kini masih dianut oleh beberapa masyarakat suku Hokkian. Tebu sendiri adalah lambang penyelamat.

Dulu, tepat di pergantian tahun, suku Hokkian justru tak merayakan Imlek karena sibuk bersembunyi dari kejaran musuh. Mereka masuk ke kebun tebu untuk bersembunyi, dan baru keluar di hari ke-8 di tahun baru.

Hingga kini masyarakat suku Hokkian masih banyak yang memasang tebu di depan pintu rumah, satu di sisi kanan dan satu lagi di sisi kiri.

Tradisi lain yang juga menarik adalah pemasanan terong susu. Terong ini memiliki bentuk yang khas, berwarna kuning dengan tonjolan-tonjolan di bagian bawah mirip puting susu.

Terong susu melambangkan kemakmuran dan keberlimpahan. Menjelang Imlek, beberapa buah terong susu akan ditata di dekat pohon meihua, di samping ornamen-ornamen meriah angpau merah.

Baca juga: Penyebab Selalu Turun Hujan Menjelang dan Saat Imlek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com