KOMPAS.com - Satu lagi kasus kematian pasien Covid-19 varian Omicron dilaporkan terjadi di Indonesia.
Kasus ini menjadi yang ketiga setelah sebelumnya 2 kasus kematian lainnya akibat Omicron.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, ketiga pasien meninggal tersebut merupakan orang di atas 60 tahun. Salah satunya diketahui belum divaksin.
"Tiga orang yang meninggal itu, kondisinya satu orang belum divaksin sama sekali. Jadi kesimpulannya yuk kita cepat-cepat vaksin!" ujar Budi, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementeria Kesehatan RI, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Ketahui, Ini Ciri dan Gejala Penularan Omicron
Vaksinasi lansia pun dinilai penting untuk dilakukan untuk mencegah kasus kematian akibat Omicron.
Pemimpin Teknik Badan Kesehatan Dunia (WHO) Covid-19 Maria Van Kerkhove menyebut, ada 3 kelompok orang dengan risiko tinggi saat terserang varian Omicron.
"Apa yang kita pelajari, orang dengan komorbid, orang dengan usia lanjut, orang yang belum divaksinasi bisa mengalami Covid-19 parah akibat infeksi Omicron," kata Maria dalam serial video Science in 5, yang diunggah di Instagram WHO, Senin (24/1/2022).
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, infeksi Omicron dengan gejala sedang pun akan berarti besar jika terjadi pada lansia.
"Mild-nya Omicron pada lansia atau (pemilik) komorbid bisa fatal setidak potensi kematian bisa 10 persen pada kelompok ini," kata Dicky kepada Kompas.com, (22/1/2022).
Lantas, bagaimana capaian vaksinasi lansia di Indonesia?
Baca juga: Ditemukan di 40 Negara, Subvarian Omicron BA.2 Lebih Berbahaya?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.