Satu orang lainnya adalah S, seorang kurir barang yang sedang berjalan melewati pos polisi.
RH dan S tewas, serta DM terluka parah. Sementara AK selamat.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 4 Desember 1977, Pembajakan Pesawat Malaysia Boeing 737
Sekitar pukul 10.48 WIB, terjadi penembakan di sekitar kedai kopi yang menjadi lokasi ledakan pertama.
Ada dua pelaku, yakni Sunakim alias Afif dan Muhamad Ali.
Keduanya berjalan ke tengah jalan sambil membawa ransel berisi bom rakitan, lalu menembak ke arah polisi di lokasi yang sedang melakukan penutupan ruas jalan MH Thamrin.
Peluru yang ditembakkan teroris itu melesat ke kepala warga sipil bernama RK.
Baca juga: 10 SMA Terbaik di Indonesia Berdasar UTBK 2021, Peringkat 1 SMA Unggulan MH Thamrin
Korban kala itu diketahui sedang berusaha mengabadikan peristiwa tersebut.
RK lantas tergeletak di jalan setelah tertembak. Ia meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Muhamad Ali sempat berlari ke dalam kedai kopi tersebut dan melepaskan tembakan berkali-kali.
Dua warga negara asing menjadi korbannya, yakni Amer Quali Tahar yang kemudian tewas, dan Yohanes Antonius Maria.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Mengguncang Kabul Afghanistan, Ini Faktanya
Tak lama setelah itu, polisi berdatangan ke lokasi, dan terjadi baku tembak dengan teroris.
Para pelaku bahkan sempat melempar granat rakitan ke arah polisi.
Insiden itu berakhir ketika Afif dan Muhammad Ali tewas usai terkena ledakan bom yang mereka bawa, ditambah tembakan polisi.
Baca juga: Penyerangan Mabes Polri dan Alasan di Balik Munculnya Aksi Teror...
Akibat aksi teror di Thamrin tersebut, 21 orang menjadi korban.
Delapan orang di antaranya meninggal dunia, terdiri dari empat pelaku dan empat warga sipil.