Mengubah popok sekali pakai tersebut juga memberikan dampak negatif pada bayi.
Bernie menjelaskan, kulit bayi lebih tipis dibandingkan orang dewasa, sehingga sangat mudah iritasi apabila terpapar bahan-bahan kimia atau lainnya.
"Kalau misalnya si bayi teriritasi, ada lecet, kemudian di popok itu ada kotoran, maka kulitnya bisa terinfeksi sehingga bisa menyebabkan bisul dan infeksi yang lebih luas lagi," jelas dia.
"Kita enggak tahu popok itu bersih atau tidak, kita tidak tahu apa yang ada di popok. Kalau misalnya dicuci, tempat pengeringannya bagaimana," tambahnya.
Selain itu, popok tersebut juga berpotensi mengurangi kenyamanan pada bayi, sehingga mengganggu tidurnya.
Apabila tidur bayi terganggu, maka hal itu akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Baca juga: Amankah Penggunaan Bedak pada Bayi? Ini Tipsnya
Karena itu, mengubah popok sekali pakai tersebut bukan solusi untuk berhemat. Menurutnya, penggunaan popok kain bisa menjadi pilihan yang tepat.
"Sebenarnya tidak harus popok sekali pakai kalau biayanya tidak cukup, bisa menggunakan popok kain. Intinya kalau kita lihat basah, langsung ganti," ujarnya.
"Prinsipnya, gel yang dibuang itu harusnya bagian yang meresap, supaya permukaan popok tetap kering, bukan lantas diganti dengan kain. Kalau begitu sebenarnya sama saja, mending langsung pakaikan popok kain," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.