Pada Mei 2020, sebanyal 2,3 juta data kependudukan dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bocor.
Data pribadi yang bocor mencakup sejumlah informasi seperti nama lengkap, nomor Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat & tanggal lahir, usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan alamat lengkap penduduk.
Kebocoran ini pertama kali diungkap oleh salah satu pengguna akun Twitter.
Namun, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Viryan Azis saat itu membantah adanya kebocoran data Pemilu 2014.
Berdasarkan penelusurannya, Viryan memastikan bahwa data yang ditampilkan pada akun twitter tersebut adalah data lama.
Baca juga: Kominfo Blokir Raid Forums Usai Kebocoran Data Penduduk Dinilai Tak Efektif, Ini Alasannya
(Sumber: Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Rosy Dewi Arianto Saptoyo, Bill Clinten | Kristian Erdianto, Sari Hardiyanto, Reza Wahyudi)