Mengutip pemberitaan Kompas.com, Selasa (4/1/2022), Menkes Budi menjelaskan, pihaknya menargetkan ada 21 juta sasaran penerima vaksin booster, yang masuk kelompok usia di atas 18 tahun, pada Januari 2022.
Sebagai informasi, sebelum menggelar vaksinasi booster, suatu kabupaten/kota harus memiliki cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai 70 persen dan 60 persen untuk dosis kedua.
"Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten/kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers secara virtual pada Senin (3/1/2022).
Adapun stok vaksin yang dibutuhkan untuk vaksinasi booster ini setidaknya 230 juta dosis.
Menkes Budi mengungkapkan, saat ini pemerintah sudah mengamankan 113 juta dosis vaksin.
"Memang vaksinasi booster ini kita butuhnya 230 juta (dosis), kita sudah secure (amankan), pemerintah 113 juta (dosis)," ujar Menkes Budi.
Dalam konpers, ia menyampaikan kabar terbaru dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) terkait vaksin booster.
Disebutkan bahwa adanya kebijakan untuk penggunaan setengah dosis vaksin Moderna sebagai vaksin booster.
Sebab, kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang ditimbulkan usai penyuntikkan vaksin Moderna cukup keras.
Saat ini, lanjut Menkes Budi, para peneliti bersama ITAGI sedang melakukan riset terkait penggunaan setengah dosis vaksin Moderna tersebut.
Baca juga: Cara Cek Syarat dan Kuota Sekolah untuk SNMPTN 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.