Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam

Kompas.com - 03/01/2022, 20:57 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Langit malam saat cerah terlihat sangat indah dengan hiasan bintang-bintang dan benda langit lainnya.

Jika diperhatikan, ada bintang-bintang yang tampak lebih cerah dibanding bintang lainnya. Salah satunya adalah Sirius.

Bintang Sirius

Melansir laman Edukasi Sains Antariksa LAPAN, (29/12/2020), Sirius atau Alfa Canis Mayoris merupakan bintang paling terang di seluruh langit malam.

Nama Sirius berasal dari Bahasa Yunani, Seirios, yang bermakna "berkilauan".

Bintang ini merupakan bintang utama yang terletak di konstelasi Canis Mayor (Anjing Besar).

Orang-orang zaman dulu menggunakan bintang sebagai penanda waktu tertentu, penunjuk arah, atau lainnya.

Mesir kuno hingga jazirah Arab

Sirius ini merupakan salah satu bintang yang penting bagi peradaban Mesir kuno dan jazirah Arab karena digunakan untuk menandai banjir tahunan di Sungai Nil.

Bintang ini bahkan diabadikan dalam Al-Quran surat An-Najm (Bintang) sebagai asy-Syi'ra yang kemudian diserap ke dalam Bahasa Latin, Aschere sebagai nama alternatif dari Sirius.

Kecemerlangan visual gabungannya sebesar -1,46. Sirius tadinya merupakan sistem bintang biru berganda (Sirius A dan B).

Lalu salah satunya telah berevolusi terlebih dahulu menjadi raksasa merah sebelum akhirnya meluruh menjadi bintang katai putih.

Sirius A memiliki kecerlangan virual -1,47 dan termasuk ke dalam kelas spektrum A1V yang menandakan bintang ini berada di deret utama (kelas V) dan termasuk bintang tipe A1.

Sementara itu Sirius B memiliki kecemerlangan visual +8,44 dan termasuk ke dalam kelas spektrum DA 2 yang menandakan bintang ini merupakan bintang katai putih.

Baca juga: 10 Fenomena Langit 2022: Bulan Purnama Super, Gerhana, hingga Hujan Meteor

 

Jarak dan letak Sirius

Sirius berjarak 8,6 tahun cahaya (satuan panjang yang digunakan untuk menyatakan jarak astronomis) dengan ukuran masing-masing (Sirius A dan B) sebesar 1,7 dan seperseratus dua puluh kali matahari.

Bintang ini terletak di selatan ekuator langit dengan koordinat (Asensiorekta, Deklinasi) 6 jam 45 menit 08,92 detik dan -16 derajat 42' 58,92".

Apa yang memengaruhi terang redupnya suatu bintang?

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi terang redupnya suatu bintang. Berikut ini penjelasannya:

  1. bintang-bintang tersebut berjarak relatif lebih dekat terhadap bumi, sehingga tampak lebih terang. Sebaliknya, jika jaraknya jauh maka tampak lebih redup.
  2. bintang-bintang tersebut sangat panas dan masif, sehingga tampak lebih terang.
  3. bintang-bintang tersebut sudah "menua" karena kehabisan bahan bakar, sehingga bintang meredup.

Para astronom mengelompokkan bintang ke dalam kelompok yang disebut sebagai kelas spektrum (spectral class).

Kelas spektrum dapat dikelompokkan berdasarkan suhu efektif suatu bintang. Disebut juga sistem Morgan-Keenan atau MK, ditandai dengan huruf O, B, A, F, G, K, dan M.

Bintang tipe O merupakan bintang terpanas dan bintang tipe M merupakan bintang terkecil.

Selain dikelompokkan berdasarkan suhu efektif, juga dikelompokkan berdasarkan luminositas suatu bintang. Disebut juga kelas luminositas.

Hal itu ditandai dengan angka Romawi: 0 (atau Ia+), Ia, Ib, II, III, IV, V, VI (atau sd, singkatan dari subdwarf yang bermakna "subkatai"), dan VII (atau D, singkatan dari dwarf yang bermakna "katai").

Kelas 0 untuk bintang maharaksasa, sementara itu kelas VII merupakan bintang katai putih.

Untuk mengetahui seberapa "tua" suatu bintang tidak dilihat semata-mata dari melihat bintang tersebut, tapi dengan mengetahui kecerlangan suatu bintang.

 Baca juga: Polisi Akan Dibekali Body Camera Saat Bertugas, Ini Kata Kompolnas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Badai Matahari Besar Picu Kemunculan Aurora di Inggris sampai AS, Apa Dampaknya?

Tren
Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Kondisi Thalasemia, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Media Asing Ramai-ramai Soroti Rasisme Oknum Suporter Indonesia ke Guinea

Tren
Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com