Dicky mengatakan, anggapan itu muncul karena gejala Omicron yang ringan.
"Gejala ringan itu harus dipahami terjadi karena orang itu sudah divaksinasi. Nah, kita menghadapi dua variant of concern yang sangat berbahaya. Setiap varian yang masuk kategori variant of concern, mau itu Delta atau Omicron, artinya masing-masing memiliki kelebihan, dalam artian bisa menjadi potensi perburukan," papar Dicky.
Baca juga: Satu Kasus Omicron Transmisi Lokal, Bagaimana Transmisi Lokal Covid-19 Terjadi?
Sementara itu, terkait apa yang akan terjadi pada 2022, epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo optimistis Indonesia bisa lulus ujian dari pandemi Covid-19.
Saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/12/2021), Windhu menjelaskan, yang dimaksud "lulus" adalah situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air akan lebih cepat terkendali daripada di dunia.
"Ada tapinya. Yang namanya protokol kesehatan itu harus tetap dipatuhi, dan cakupan vaksinasi harus dipercepat sehingga 100 persen penduduk segera mendapat 2 dosis lengkap," ujar Windhu.
Baca juga: Peringatan WHO, Penggunaan Vaksin Covid-19 Booster Pertajam Ketimpangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.