Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Validasi Resi JNE Express melalui WhatsApp

Kompas.com - 20/12/2021, 18:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar pesan melalui aplikasi percakapan WhatsApp mengatasnamakan perusahaan ekspedisi Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), yang meminta pelanggan melakukan validasi resi.

Pesan tersebut kemudian beredar di media sosial Facebook.

Dalam pesan itu, pelanggan diminta untuk melakukan validasi resi melalui m-banking atau di mesin ATM.

Dari konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, pesan tersebut hoaks.

Vice President (VP) of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan, JNE tidak pernah mengirimkan pesan WhatsApp kepada pelanggan untuk melakukan validasi resi.

Narasi yang beredar

Pesan WhatsApp mengatasnamakan JNE itu dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

Berikut narasi selengkapnya:

FORMAT RESI

Assalamualaikum kak.
Pesanan anda sudah masuk di JNE EXPRES

Resi JNE Expres 
130080013730721
STATUS NOT VALID

Barang anda belum bisa terkirim karena adanya pemberlakuan pembatasan pengiriman barang dari daerah yang masih berdampak parah Covid 19. Untuk melanjutkan proses pengiriman barang anda silahkan lakukan validasi resi terlebih dahulu melalui aplikasi M-Banking atau di Mesin ATM. Validasi tidak dikenakan biaya tambahan lagi.

Untuk panduan validasi resi langsung hubungi WA admin JNE dinomor 082349777xxxKonfirmasi Kompas.com

Saat dkonfirmasi, VP of Marketing JNE Eri Palgunadi memastikan bahwa pesan yang beredar tersebut bukan dari pihak JNE.

"Kami pastikan Informasi tersebut adalah hoaks. JNE hanya akan melakukan konfirmasi kepada pihak customer jika proses pengiriman terjadi kendala, misalnya karena bencana dan lain-lain," kata Eri, saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Pihak JNE tidak pernah meminta pelanggan untuk melakukan validasi resi dengan menautkan m-banking atau ATM.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com