Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Varian Omicron Mulai Mengganas di Inggris...

Kompas.com - 13/12/2021, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Inggris telah menaikkan tingkat kewaspadaan setelah terjadi peningkatan cepat kasus Covid-19 varian Omicron.

Para penasihat pada Minggu (12/12/2021) mengatakan, penilaian risiko kesehatan masyarakat akan bergerak dari level 3 ke level 4, level tertinggi kedua.

Peningkatan menjadi level empat ini menunjukkan tingkat penularan tinggi dan tekanan pada layanan kesehatan meluas.

Melansir Aljazeera, keputusan untuk meningkatkan penilaian risiko kesehatan masyarakat ini terjadi setelah 1.239 kasus varian Omicron dilaporkan pada Minggu kemarin.

Hal tersebut membuat jumlah total kasus Omicron di Inggris menjadi 3.137 kasus, meningkat sebesar 65 persen dari 1.898 kasus pada Sabtu (11/12/2021).

Baca juga: WHO: Varian Omicron Lebih Menular daripada Delta, Kurangi Kemanjuran Vaksin

Empat kepala petugas medis untuk Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara mengatakan langkah itu didorong oleh saran dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris.

"Penularan Covid-19 sudah tinggi di masyarakat, terutama masih didorong oleh Delta, tetapi munculnya Omicron menambah risiko tambahan dan meningkat pesat bagi publik dan layanan kesehatan," kata mereka dalam pernyataan bersama.

"Data tentang tingkat keparahan akan menjadi lebih jelas selama beberapa minggu mendatang, tetapi rawat inap dari Omicron sudah terjadi dan ini kemungkinan akan meningkat dengan cepat," sambungnya.

Dalam sebuah studi permodelan penyakit yang dilakukan oleh London School of Hygiene and Tropical Medicine (LSHTM), Inggris diprediksi akan menghadapi gelombang besar Omicron pada Januari 2022, jika tanpa pembatasan lebih lanjut.

Baca juga: 10 Gejala Varian Virus Corona Omicron, Apa Saja?

Ilustrasi kota London, InggrisUnplash/Heidi Fin Ilustrasi kota London, Inggris
Jumlah kematian dari varian ini pada akhir April dapat berkisar antara 25.000 hingga 75.000, dikutip dari BBC.

Namun para ahli di balik penelitian tersebut mengatakan, masih ada ketidakpastian seputar permodelan tersebut.

Ilmuwan lain yang tidak terkait dengan penelitian tersebut mengatakan, skenario kasus terburuk studi itu tidak mungkin terjadi.

Penelitian ini didasarkan pada asumsi bahwa Omicron tidak terlalu parah jika Anda telah divaksinasi serta mempertimbangkan langkah-langkah opsional saat ini.

Laporan itu juga mengatakan, jumlah orang yang terinfeksi saat ini berlipat ganda setiap 2,4 hari di Inggris.

Baca juga: Cek di Sini untuk Tahu Omicron Sudah Menyebar di Mana Saja

Peluncuran vaksin booster di Inggris telah diperluas sebagai tanggapan terhadap varian Omicron ini.

Waktu orang harus menunggu antara dosis vaksin kedua dan ketiga juga telah dikurangi menjadi tiga bulan, bukan lagi setelah enam bulan.

Orang-orang di Inggris yang sudah divaksin lengkap atau lebih dan merupakan kontak dekat dengan kasus Covid akan diminta untuk melakukan tes aliran lateral setiap hari selama tujuh hari.

Pada Minggu, Inggris melaporkan sebanyak 48.854 kasus Covid-19 baru atau 360480 kasus dalam sepekan terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

4 Jenis Alergi Makanan yang Bisa Muncul Saat Dewasa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com