Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru Erupsi, Bagaimana Situasi Merapi?

Kompas.com - 05/12/2021, 19:02 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bagaimana situasi terkini Gunung Merapi? Keingintahuan soal situasi terkini Merapi disampaikan warganet di media sosial Twitter pasca-erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).

Data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (5/12/2021) siang, ada 13 korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru. 

“Setelah semeru lalu Merapi,” tulis salah satu akun.

“Krakatau, Tambora, Semeru, Merapi. Selalu perbanyak doa,” tulis akun lainnya.

Baca juga: Mbah Rono Jelaskan Potensi Paling Bahaya dari Erupsi Gunung Semeru

Bagaimana situasi terkini Merapi?

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida menekankan, tidak ada istilah ‘penularan’ erupsi dalam vulkanologi.

Oleh karena itu, erupsi yang terjadi di Semeru tidak memengaruhi aktivitas Merapi.

“Tidak ada pengaruhnya antara aktivitas Semeru dengan Merapi,” ujar Hanik saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/12/2021).

Ia mengatakan, hingga saat ini, Gunung Merapi masih dalam fase erupsi efusif sejak 4 Januari 2021.

Adapun aktivitas Merapi bersifat fluktuatif dalam intensitas yang tinggi ditandai dengan jumlah guguran yang masih banyak.

Baca juga: Lokasi Gunung Semeru yang Meletus 4 Desember 2021

Sementara itu, berdasarkan update harian, Minggu (5/12/2021) pukul 6.00-12.00 WIB, potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.

Selain itu, sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diingatkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Update perkembangan Semeru

Diberitakan Kompas.com, Minggu (5/12/2021), sebanyak 10 warga terdampak letusan Gunung Semeru masih terjebak di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Sepuluh orang masih belum bisa dievakuasi karena lokasinya agak sulit, mobil tidak masuk lokasi karena lumpur sampai lutut," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati.

Petugas dibantu oleh komunitas pengguna jip tengah berupaya untuk mengevakuasi warga.

Sementara itu, Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang melaporkan setidaknya terdapat 902 warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Ini yang Harus Dilakukan Saat Erupsi Gunung Berapi

KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI Peta Geologi dan Kerawanan Bencana Gunung Semeru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Tren
Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Tren
Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Tren
Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Tren
7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

Tren
Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Tren
80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

Tren
Sepak Terjang Anita Jacoba Gah, Anggota DPR RI yang Marah ke Mendikbud

Sepak Terjang Anita Jacoba Gah, Anggota DPR RI yang Marah ke Mendikbud

Tren
Apa Itu Asian Value yang Ramai di Medsos, Sejarah, dan Tokohnya?

Apa Itu Asian Value yang Ramai di Medsos, Sejarah, dan Tokohnya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com