Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ilmuwan Kembangkan Robot Hidup Pertama di Dunia...

Kompas.com - 01/12/2021, 07:03 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para Ilmuwan asal Amerika Serikat yang menciptakan robot hidup pertama di dunia menyebutkan, robot itu sekarang dapat bereproduksi.

Robot bernama xenobot itu bereproduksi dengan cara yang tidak terlihat pada tumbuhan dan hewan.

Mengutip CNN, dibentuk dari sel induk katak cakar Afrika (Xenopus laevis), xenobots memiliki lebar kurang dari satu milimeter (0,04 inci),

Gumpalan-gumpalan kecil itu pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020 setelah eksperimen menunjukkan bahwa mereka dapat bergerak, bekerja sama dalam kelompok, dan menyembuhkan diri sendiri.

Sekarang, para ilmuwan yang mengembangkannya di University of Vermont, Tufts University, dan Wyss Institute for Biologically Inspired Engineering di Harvard University menyebut mereka telah menemukan bentuk reproduksi biologis yang baru.

"Saya terkejut dengan itu," kata Michael Levin, seorang profesor biologi dan direktur Allen Discovery Center di Tufts University yang juga penulis utama.

Baca juga: Mengenal Tesla Bot, Robot Berbentuk Manusia Ciptaan Elon Musk

Robot atau organisme?

Sel punca adalah sel yang tidak terspesialisasi dan memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi jenis sel yang berbeda.

Untuk membuat xenobots, para peneliti mengambil sel induk hidup dari embrio katak dan membiarkannya mengerami.

Tidak ada manipulasi gen yang terlibat.

"Kebanyakan orang menganggap robot terbuat dari logam dan keramik. Bukan dari apa robot itu dibuat, tetapi apa yang dilakukannya, yang bertindak atas nama manusia," kata profesor ilmu komputer dan robotika di University of Vermont, Josh Bongard.

"Dengan cara itu robot tetapi juga jelas merupakan organisme yang terbuat dari sel katak yang tidak dimodifikasi secara genetik," lanjut dia.

Bongard menjelaskan, mereka menemukan bahwa xenobot yang awalnya berbentuk bola dan terbuat dari sekitar 3.000 sel itu dapat mereplikasi.

Akan tetapi, hal itu jarang terjadi dan hanya dalam keadaan tertentu.

Xenobots menggunakan "replikasi kinetik", sebuah proses yang diketahui terjadi pada tingkat molekuler, tetapi belum pernah diamati sebelumnya pada skala sel atau organisme utuh.

Dengan bantuan kecerdasan buatan, para peneliti kemudian menguji miliaran bentuk tubuh untuk membuat xenobots lebih efektif pada jenis replikasi ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com