KOMPAS.com - Teh seperti kopi, menjadi minuman favorit masyarakat dunia dari abad ke abad.
Selain sedap dan wangi, berbagai nutrisi dalam teh dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Seperti meredakan anxiety, mengundang kantuk, meluruhkan lemak, mengurangi kolesterol dalam darah, juga melancarkan sirkulasi darah.
Karena berbagai khasiatnya inilah, teh selalu dicari banyak orang dari masa ke masa. Teh menjadi ternama, banyak diburu dan diperbincangkan.
Hingga akhirnya lahir banyak mitos, juga banyak fakta, yang mungkin tak diketahui oleh banyak orang.
Baca juga: Mencegah Demensia dengan Minum Kopi dan Teh
Beberapa pemahaman masyarakat soal teh terkadang hanya serupa mitos belaka, dalam artian tak sesuai dengan fakta berdasar penelitian ilmiah yang tepat. Namun beberapa lagi juga merupakan fakta yang sudah dilandasi berbagai studi ilmiah.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah mitos dan fakta seputar teh yang harus Anda ketahui.
1. Menambahkan susu ke dalam teh menurunkan khasiat teh
Hal ini seperti dilansir dari Los Angeles Times, Kerri Ann seorang ahli diet ternama dari Amerika Serikat, menegaskan bahwa komponen dalam susu tak akan merusak senyawa positif di dalam teh.
2. Wanita hamil harus hati-hati dalam mengonsumsi teh
Ini termasuk fakta, karena teh hitam dan teh hijau mengandung kafein tinggi, dan pengonsumsian kafein terlalu tinggi bisa membahayakan calon ibu dan janin yang ada di perutnya.
Jadi ketika ingin mengonsumsi teh, wanita hamil harus memilah jenis teh yang tak terlalu tinggi mengandung kafein.
Baca juga: Ini Manfaat Mencampur Susu ke Dalam Teh
3. Beberapa teh memicu reaksi alergi.
Ini juga termasuk fakta. Beberapa teh terbuat dari bebungaan, dan beberapa orang alergi terhadap serbuk sari.
Teh kamomil misalnya, adalah teh yang terbuat dari seduhan bunga kamomil.