Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Bermain Teka-teki Tokoh Lagi

Kompas.com - 27/10/2021, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MUNGKIN akibat terlalu kencang memutar otak demi berpikir maka letak otak di dalam kepala tokoh ini tergoyah sehingga agak miring.

Konon tokoh ini sempat berdiri di tengah jalan sambil memeluk leher seekor kuda. Tampaknya kuda itu ada kaitannya dengan riwayat hidup seorang tokoh lain pendiri sebuah agama yang beda dari tiga agama Timur Tengah yang kemudian merambah sampai ke segenap penjuru dunia.

Tokoh ini bahkan sempat menulis sebuah mahakarya tentang tokoh pendiri agama bukan Yahudi, bukan Nasrani, bukan Islam tersebut.

Baca juga: Bermain Teka-teki Tokoh, Siapakah Orang Ini?

Konon sang tokoh pendiri agama itu sempat dimusuhi oleh raja kerajaan di mana sang tokoh berada sehingga divonis hukuman mati.

Namun konon hukuman mati itu dibatalkan karena sang tokoh legendaris berhasil menyembuhkan seekor kuda kesayangan sang raja dari penyakit mematikan.

Berarti nyawa sang kuda berhasil menyelamatkan sang tokoh legendaris yang dikisahkan kembali oleh tokoh yang sedemikian terhanyut ke dalam arus kisah sang tokoh yang nyawanya diselamatkan dengan menyembuhkan sang kuda sehingga konon gemar berdiri di tengah jalan sambil memeluk leher seekor kuda.

Sayang sekali kemudian sang tokoh penyelamat kuda yang juga mendirikan sebuah agama itu tidak berhasil mengembangkan agamanya ke luar kerajaannya karena keduluan agama Yahudi, Nasrani, dan Islam dalam merambah ke seluruh penjuru dunia.

Namun akibat jenuh menghadapi agama Nasrani merajalela di negerinya sang tokoh penulis kisah tokoh pendiri agama bukan agama Timur Tengah itu berusaha mengembangkan agama non Timur Tengah ini di negerinya sendiri yang sayang gagal akibat otak sang penulis ini terlanjur miring duluan.

Tokoh ini kebetulan berkumis lebat mungkin terinspirasi bulu leher atau ekor kuda yang lebat pula.

Hasil pemikiran tokoh berkumis lebat ini kemudian mempengaruhi seorang tokoh politik berkumis sikat yang memiliki kegilaan jauh lebih gila ketimbang sekedar memeluk leher seekor kuda.

Tokoh berkumis sikat yang sempat diparodikan oleh seorang tokoh bintang film bisu Hollywood kemudian menjadi sedemikian gila sehingga tega membantai jutaan kaum ras tertentu yang dimusuhi pertama kali oleh tokoh agama pendiri sekte agama Timur Tengah di Eropa.

Tokoh gila berkumis sikat konon sangat mengagumi tokoh berkumis lebat yang dianggap sebagai pemikir terkemuka sehingga menganggap bangsanya sebagai bangsa superman.

Nama tokoh ini tergolong bukan sembarang nama sebab mengandung deretan huruf konsonan sampai lima berturut-turut.

Nama tengah tokoh ini sama dengan nama gelar kaisar di negeri sang tokoh sendiri.

Tokoh berkumis lebat konon gemar merangkul leher kuda di tengah jalan itu juga menulis buku-buku hebat yang tersohor sampai ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Sampai di sini tentu anda sudah tahu siapa gerangan tokoh berkumis lebat bernama mengandung deretan lima huruf konsonan ini.

Jika belum maka saya bocorkan jawabannya yaitu siapa lagi jika bukan Friedrich Wilhelm Nietszche.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com