Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Negara dengan Paspor Paling Kuat di Dunia 2021

Kompas.com - 20/10/2021, 10:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan penasihat kewarganegaraan dan tempat tinggal global, Henley & Partners, merilis negara dengan paspor paling kuat di dunia tahun 2021.

Perusahaan itu secara teratur memantau paspor paling ramah perjalanan di dunia sejak 2006.

Pantauan dilakukan berdasarkan data eksklusif yang disediakan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

Melansir CNN, peningkatan pembatasan perjalanan yang telah diperkenalkan selama 18 bulan terakhir akibat pandemi Covid-19 telah mengakibatkan kesenjangan mobilitas global terluas dalam sejarah 16 tahun indeks.

Indeks tidak memperhitungkan pembatasan sementara sehingga mengesampingkan akses perjalanan aktual saat ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Paspor Diplomatik seperti yang Diterima BTS

Jepang dan Singapura berada di peringkat teratas, secara teori dapat melakukan perjalanan bebas visa ke 192 tujuan.

Sementara, Afghanistan yang ada di urutan terbawah indeks hanya dapat mengakses 26 negara tanpa perlu mengajukan visa.

Daftar negara dengan paspor paling kuat di dunia

Selengkapnya, berikut daftar negara dengan paspor paling kuat di dunia 2021:

  1. Jepang, Singapura (192 destinasi)
  2. Jerman, Korea Selatan (190 destinasi)
  3. Finlandia, Italia, Luksemburg, Spanyol (189 destinasi)
  4. Australia, Denmark (188 destinasi)
  5. Perancis, Irlandia, Belanda, Portugal, Swedia (187 destinasi)
  6. Belgia, Selandia Baru, Swiss (186 destinasi)
  7. Republik Ceko, Yunani, Malta, Norwegia, Inggris Raya, Amerika Serikat (185 destinasi)
  8. Australia, Kanada (184 destinasi)
  9. Hongaria (183 destinasi)
  10. Lituania, Polandia, Slovakia (182 destinasi)

Sementara, beberapa negara di dunia yang memiliki akses bebas visa atau visa-on-arrival kurang dari 40 negara adalah:

  1. Korea Utara (39 destinasi)
  2. Nepal dan Palestina (37 destinasi)
  3. Somalia (34 destinasi)
  4. Yaman (33 destinasi)
  5. Pakistan (31 destinasi)
  6. Suriah (29 destinasi)
  7. Irak (28 destinasi)
  8. Afghanistan (26 destinasi)

Laporan Henley & Partners menunjukkan ketidaksetaraan yang semakin meningkat dan menyarankan bahwa pembatasan yang awalnya untuk Covid-19 sekarang diterapkan dengan mudah untuk menahan mobilitas dari selatan global.

Baca juga: Kelebihan E-paspor Dibanding Paspor Biasa, Persiapan ke Luar Negeri

"Secara global telah menerapkan strategi penahanan migrasi yang agresif untuk beberapa waktu melalui penerapan kontrol perbatasan yang kaku," kata Mehari Taddele Maru dari United Nations University Institute.

"Pembatasan perjalanan terkait Covid-19 adalah tambahan baru pada kotak peralatan instrumen penahanan migrasi yang digunakan oleh utara global untuk mengekang mobilitas dari selatan global," lanjut dia.

Kepala Henley & Partners, Christian H Kaelin mengatakan, keputusan ini bisa memiliki konsekuensi luas.

"Jika kita ingin memulai kembali ekonomi global, sangat penting bagi negara-negara maju untuk mendorong arus migrasi ke dalam, alih-alih bertahan dengan pembatasan yang sudah ketinggalan zaman," kata dia.

"Negara-negara yang banyak akal perlu membuktikan ekonomi mereka di masa depan dengan menarik dan menyambut generasi mendatang," ujar Kaelin.

Indeks Henley & Partner adalah salah satu dari beberapa indeks yang dibuat oleh perusahaan keuangan untuk menentukan peringkat paspor global sesuai dengan akses yang mereka berikan kepada warganya.

Indeks tersebut mencakup 227 tujuan perjalanan dan diperbarui secara real time sepanjang tahun, saat dan ketika perubahan kebijakan visa mulai berlaku.

Baca juga: Kenali Kendala dalam Membuat Paspor Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com