Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cair Hari Ini, Ini Cara Cek Bantuan Kuota Kemendikbud Oktober 2021

Kompas.com - 11/10/2021, 11:05 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bantuan kuota Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) cair mulai hari ini, Senin (11/10/2021).

Pencairan ini biasanya akan berlangsung selama beberapa hari, dengan jadwal pada tanggal 11-15 setiap bulannya.

Aturan pemberian kuota internet tertulis dalam Peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Paket Kuota Data Internet Tahun 2021.

Berikut cara dapat kuota internet gratis Kemendikbud, termasuk cara cek kuota Kemendikbud untuk semua operator:

Baca juga: NIK Jadi NPWP, Bagaimana Cara Screening yang Wajib Bayar Pajak?

Cara cek bantuan kuota Kemendikbud

Bantuan kuota dari Kemendikbud akan dikirimkan ke nomor ponsel yang telah didaftarkan oleh pimpinan satuan pendidikan.

Cara cek bantuan kuota dilakukan sesuai dengan provider masing-masing, sebagai berikut:

  • Telkomsel

Pengecekan kuota bantuan dapat dilakukan melalui SMS dari Telkomsel, menghubugi *888#, atau lewat aplikasi MyTelkomsel.

  • Indosat

Penerima dapat mengeceknya melalui aplikasi myIM3 atau menghubungi nomor USSD *123*075#, dan pilih nomor satu.

  • Tri

Pengecekan kuota bantuan Kemendikbud untuk provider Tri dapat dengan menghubungi nomor USSD *123*10*3# atau melalui aplikasi Bima+.

  • XL dan Axis

Penerima bantuan yang menggunakan provider XL dan Axis dapat menghubungi nomor *123#, lalu pilih info, atau lewat aplikasi myXL dan AxisNet.

Baca juga: Update Corona Dunia 11 Oktober: 238 Juta Kasus | Risiko Ganda jika Terkena Flu dan Covid-19

Cara dapatkan kuota internet gratis Kemendikbud

Jika belum menjadi penerima bantuan, yang bersangkutan dapat melaporkan ke pimpinan satuan pendidikan masing-masing.

Setelah itu, pimpinan atau operator satuan pendidikan mengunggah SPTJM untuk nomor baru ke

  • https://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id untuk jenjang PAUD atau pendidikan dasar hingga menengah
  • https://kuotadikti.kemdikbud.go.id untuk jenjang mahasiswa atau dosen

Sedangkan untuk mengubah nomor handphone penerima, maka pimpinan atau operator satuan pendidikan juga mengirimkan nomor yang diubah ke:

  • https://vervalponsel.data.kemdikbud.go.id untuk jenjang PAUD atau pendidikan dasar hingga menengah
  • https://kuotadikti.kemdikbud.go.id untuk jenjang mahasiswa atau dosen.

Pengunduhan SPTJM paling lambat tanggal 5 November untuk penerima bulan November, dan ini menjadi bulan terakhir pemberian kuota gratis oleh Kemendikbud.

Siapa saja penerima kuota internet gratis Kemendikbud dan berapa besaran kuota Kemendikbud?

Baca juga: INFOGRAFIK: Jadwal Pertandingan Indonesia di Thomas Cup dan Uber Cup 2020

Penerima dan kuota internet gratis Kemendikbud

Terdapat beberapa kelompok yang akan menerima bantuan kuota Kemendikbud, meliputi:

  • Peserta didik pada pendidikan anak usia dini (PAUD)
  • Peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah
  • Pendidik pada PAUD
  • Pendidik jenjang pendidikan dasar dan menengah
  • Mahasiswa
  • Dosen

Adapun rincian kuota internet yang diberikan sebagai berikut:

  • Siswa PAUD menerima bantuan kuota internet sebesar 7 GB per bulan
  • Siswa SD, SMP, dan SMA menerima bantuan kuota internet sebesar 10 GB per bulan
  • Pendidik PAUD menerima bantuan kuota internet sebesar 12 GB per bulan
  • Pendidik jenjang SD hingga SMA menerima bantuan kuota internet sebesar 12 GB per bulan
  • Mahasiswa menerima bantuan kuota internet sebesar 15 GB per bulan
  • Dosen menerima bantuan kuota internet sebesar 15 GB per bulan

Daftar aplikasi yang bisa diakses

Perlu diketahui, bantuan kuota tahun ini tidak terbagi seperti tahun lalu atau seluruhnya merupakan kuota umum, sehingga hampir seluruh laman dan aplikasi dapat diakses, kecuali yang masuk dalam daftar larangan Komunikasi dan Informasi Teknologi (Kominfo).

Selain itu, situs dan aplikasi lain yang tak dapat diakses telah tercantum pada http://kuota-belajar.kemdikbud.go.id.

Beberapa media sosial juga tidak dapat diakses dengan bantuan kuota ini, seperti Badoo, Bigolive, Facebook, Instagram, Periscope, Pinterest, Snackvideo, Snapchat, Tinder, Tumblr, Twitter, Vive, Vkontakte, dan YY.

Sedangkan game yang tak bisa diakses dengan kuota bantuan antara lain 8 Ball Pool, Candy Crush, Clash of Clans, Clash of Kings, Clash Royale, Crisis Action, Fifa Mobile Football, Garena, Garena AOV, Garena Free Fire, Growtopia, Lineage Revolution, Lords Mobile: Battle of the Empires, Mobile Legends, PUBG, Roblox, dan Steam.

Untuk video apps yang tidak bisa diakses dengan bantuan kuota yaitu Dailymotion, JWPLayer, Likee, Netfloc, Viu, TVUNetworks, Tiktok, QQ Video, dan Netflix.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com