Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Keamanan Data Fitur PeduliLindungi di Aplikasi Mitra? Ini Kata Kemenkes

Kompas.com - 09/10/2021, 19:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fitur pada aplikasi PeduliLindungi kini tersedia di aplikasi dan beberapa platform digital.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan beberapa platform digital menyediakan fitur PeduliLindungi di aplikasi mereka, yang akan tersedia bertahap di beberapa aplikasi mulai Oktober 2021.

Masyarakat pun mempertanyakan keamanan data mereka ketika memakai fitur PeduliLindungi di beberapa aplikasi mitra tersebut.

"Pedulilindungi ada di Tokped, Shopee juga Gojek, anjir data kita aman gak sih kalo kaya gini," tulis @jiyeonshine.

"Mau nanya deh, jadinya apps pedulilindungi tuh aman gak sih? baca rep di bawah, even kita udh ada sertif vaksin, barcode nya ttp gabisa dipake dan harus pake aplikasi:( tp masih ragu buat download krn khawatir sm data bocor," tulis @hiidewww.

Baca juga: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 di Peduli Lindungi

Keresahan serupa juga disampaikan oleh beberapa akun berikut:

 Baca juga: Cara Dapatkan QR Code PeduliLindungi untuk Mal, Perkantoran, dan Instansi

Aplikasi mitra hanya akses status vaksinasi

Chief Digital Transformation Office Kemenkes Setiaji mengklaim bahwa data pengguna PeduliLindungi akan tetap aman.

Fitur PeduliLindungi di aplikasi dan platform digital lain, memiliki fungsi yang sama dengan aplikasi PeduliLindungi.

"Fungsinya sama, seperti kita menggunakan PeduliLindungi, yaitu kode terhadap informasi apakah boleh masuk atau tidak. Yaitu apakah merah, kuning, hijau, dan hitam," papar Setiaji saat konferensi pers peluncuran integrasi fitur QR code PeduliLindungi, Kamis (7/10/2021).

Pihaknya mengklaim, aplikasi dan platform digital yang bekerja sama dengan PeduliLindungi tidak akan melacak lokasi pengguna yang melakukan pemindaian QR code.

"Ini sama sekali tidak (melacak lokasi). Jadi yang kita berikan itu adalah status terhadap pengguna yang menggunakan mitra platform tadi," kata Setiaji.

Baca juga: Ramai soal Kebocoran Data, Ini 8 Layanan untuk Mengeceknya

Perjanjian dengan mitra

Barcode aplikasi PeduliLindungi yang terpasang di pintu masuk lobi kantor wali kota dan Gedung Bale Tawangarum Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (5/10/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Barcode aplikasi PeduliLindungi yang terpasang di pintu masuk lobi kantor wali kota dan Gedung Bale Tawangarum Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (5/10/2021).

Setiaji mengatakan, baru ada 15 aplikasi dan platform digital yang akan meluncurkan fitur PeduliLindungi pada bulan ini.

Kemudian, ada 35 platform lainnya yang akan melakukan penggunaan fitur secara bertahap.

"Memang selain 15 aplikasi yang saat ini kita luncurkan masih ada beberapa mitra lain untuk berproses secara keamanan, proses dari administrasi tersebut," katanya lagi.

Baca juga: Daftar Bantuan yang Cair pada Oktober 2021, Apa Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com