Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Sehat Menyesap Kopi untuk Usia 50 Tahun ke Atas

Kompas.com - 01/10/2021, 10:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kopi apakah baik dikonsumsi oleh usia 50 tahun ke atas? Meski ada pro kontra, namun berbagai studi membuktikan bahwa ada beberapa manfaat kesehatan dari kopi yang bisa diperoleh oleh mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas.

Dr. Adela Navarro, spesialis kardiologi Hospital de Navara, Spanyol, mengatakan bahwa kopi memiliki senyawa yang melindungi sel-sel tubuh orang berusia 50 tahun ke atas. 

Hal ini seperti dilansir dari Time, bahwa secangkir kopi setiap hari bisa dimasukkan ke dalam menu diet sehat ala usia 50 tahun. 

Kopi dikatakan bisa menurunkan risiko kematian di usia muda. Hal ini lantaran selain mengandung kafein, kopi juga membawa senyawa bioaktif yang bisa melawan peradangan, gangguan kesehatan yang paling sering menganggu usia tua.

Baca juga: Mana yang Lebih Sehat, Kopi Panas atau Kopi Dingin?

Manfaat kopi untuk usia 50 tahun

Kopi bisa menyehatkan usia 50 tahun ke atas, meminimalkan risiko terkena diabates tipe 2 dan demensia.Unsplash/Snapbythree Kopi bisa menyehatkan usia 50 tahun ke atas, meminimalkan risiko terkena diabates tipe 2 dan demensia.
Sama seperti efek kopi di usia produktif, meminum kopi di pagi hari bisa mendongkrak mood dan meningkatkan fokus bagi mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas.

Selain itu, masih ada beberapa manfaat kesehatan lagi yang dibawa oleh secangkir kopi. Yaitu kopi bisa meningkatkan fungsi kognitif juga menurunkan risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, parkinson, depresi, juga penyakit hati.

Menghimpun data dari Visitingangels, meminum 3 cangkir kopi sehari tanpa gula dan krimer bisa mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 25 persen.

Sedangkan menurut American Parkinson Disease Association, kafein dan Eiconsanoyl-5-hydroxtrypatmide di dalam kopi bisa efektif menjaga perubahaan biokimia tubuh yang bisa mengarah ke gangguan parkinson.

Manfaat lain dari kopi juga diutarakan oleh Cardiovascular Risk Factor, Aging and Dementia Study, yang memaparkan bahwa rutin mengonsumsi kopi bisa membuat usia 50 tahun memiliki risiko kecil terkena demensia dan alzheimer.

Baca juga: Gejala Katarak yang Mulai Muncul di Usia 40 Tahun

Tips sehat menyesap kopi untuk usia 50 tahun

Meski memiliki banyak manfaat, tapi Anda yang sudah berusia 50 tahun ke atas harus berhati-hati ketika mengonsumsi kopi.

Hendaknya Anda jangan mengonsumsi kopi lebih dari 4 cangkir sehari. Karena kebanyakan kopi bisa melahirkan efek samping seperti perut begah, tremor, anxiety, dan sakit kepala.

Untuk usia 50 tahun ke atas, hindari menyesap kopi di sore dan petang hari agar waktu tidur Anda tak terganggu.Unsplash/Danielle Macinnes Untuk usia 50 tahun ke atas, hindari menyesap kopi di sore dan petang hari agar waktu tidur Anda tak terganggu.
Selain itu, atur pula waktu mengonsumsi kopi yang tepat agar tak menganggu waktu tidur Anda di malam hari.

Karena menurut studi, usia di atas 50 tahun memiliki waktu memproses kopi lebih lamban sekitar 33 persen dibanding usia produktif. Sehingga kafein pun akan lebih lama mendekam di dalam peredaran darah.

Jadi ketika Anda menyesap kopi di pukul 4 sore, besar kemungkinan kafein masih terus ada di peredaran darah hingga pukul 10 malam dan membuat kantuk tak bisa datang.

Seperti dicukil dari BBC, sebaiknya Anda yang sudah berusia 50 tahun ke atas, tak menyesap kopi sore atau kopi petang agar waktu tidur tak terganggu.

Baca juga: Cara Mengatasi Tremor dan Anxiety karena Efek Kebanyakan Kafein

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com