Sama seperti flu, rubella menyebar lewat cairan yang keluar dari batuk dan bersin. Rubella sangat berbahaya jika menginfeksi ibu hamil dan janin yang masih berkembang di dalamnya.
Jika rubella menginfeksi wanita hamil yang belum mendapatkan vaksin, rubella bisa menyebabkan keguguran atau kematian pada bayi yang baru lahir. Jika bisa selamat pun, bayi biasanya akan mengalami kecacatan.
4. Measles atau campak
Dulu, penyakit ini sama mematikannya dengan tetanus dan polio, terutama jika menjangkiti anak-anak. Campak menyebar melalui udara, melalui cairan yang keluar dari batuk dan bersin.
Gejala campak biasanya baru muncul 10 hingga 14 hari setelah tubuh terinfeksi virus campak. Gejala ini bisa berupa batuk, pilek, mata meradang, demam, dan bercak kulit kemerahan.
Ketika vaksin sudah ditemukan dan diberikan untuk anak-anak sedari dini, wabah campak bisa dikendalikan dan menurun terus angka kasusnya.
Baca juga: Apa Itu Vaksin HPV dan Kenapa Penting?
5. Pertusis atau batuk rejan
Batuk rejan sangat menular, dan bisa menyebabkan kematian jika menginfeksi bayi. Pertusis menyebabkan batuk yang susah berhenti sehingga menganggu pernapasan.
Jika menjangkiti bayi, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian tanpa menunjukkan gejala batuk terlebih dahulu.
Ibu hamil sebaiknya mendapatkan vaksin penyakit ini untuk melindungi janin dalam rahimnya. Ketika bayi sudah lahir, ia juga harus diberi vaksin agar terhindar dari serangan pertusis.
6. Pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Infeksi bakteri ini bisa menyebabkan infeksi telinga, infeksi sinus, pneumonia hingga meningitis.
Seperti pertusis, pneumonia juga sangat berbahaya jika menjangkiti anak-anak. Bakteri bisa menyebar ke seluruh tubuh dan menginfeksi otak dan tulang belakang dan menyebabkan kelumpuhan dan cacat.
Baca juga: Alasan Vaksin Johnson & Johnson Hanya Perlu Satu Kali Suntikan
7. Rotavirus
Rotavirus adalah virus yang menyebabkan peradangan di saluran cerna, terutama pada saluran cerna anak-anak.