Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Equinox di Sejumlah Wilayah Indonesia, Ini Penjelasan Lapan

Kompas.com - 23/09/2021, 15:01 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Yang terjadi, kata dia, sebenarnya waktu siang sedikit lebih panjang daripada waktu malam.

Ia mengatakan, durasi siang dihitung sejak terbit hingga terbenamnya Matah, dan durasi malam dihitung sejak terbenam hingga terbit Matahari.

Andi menjelaskan, saat ekuinoks, Matahari akan terbit lebih cepat 2 menit 16 detik dan terbenam lebih lambat 2 menit 16 detik.

Dengan demikian, panjang siang di khatulistiwa ketika equinox sebesar 12 jam 4,5 menit
sedangkan panjang malam di khatulistiwa ketika  sebesar ekuinoks 11 jam 55,5 menit.

“Semakin tinggi lintang geografis suatu tempat, koreksi waktu terbit dan terbenam matahari akan semakin besar,” ujar Andi.

Berikut ini koreksi waktu terbit dan terbenam Matahari saat ekuinoks di sejumlah wilayah berdasar letak garis lintangnya:

  • 5°LU/LS = 2 menit 17 detik
  • 10°LU/LS = 2 menit 18 detik
  • 15°LU/LS = 2 menit 21 detik
  • 20°LU/LS = 2 menit 25 detik
  • 25°LU/LS = 2 menit 30 detik
  • 30°LU/LS = 2 menit 37 detik
  • 35°LU/LS = 2 menit 46 detik
  • 40°LU/LS = 2 menit 58 detik
  • 45°LU/LS = 3 menit 12 detik
  • 50°LU/LS = 3 menit 32 detik
  • 55°LU/LS = 3 menit 57 detik
  • 60°LU/LS = 4 menit 32 detik
  • 65°LU/LS = 5 menit 22 detik
  • 70°LU/LS = 6 menit 38 detik
  • 75°LU/LS = 8 menit 46 detik
  • 80°LU/LS = 13 menit 04 detik
  • 85°LU/LS = 26 menit 04 detik

Andi menjelaskan, fenomena panjang siang sama dengan panjang malam bukan ekuinoks, tetapi disebut ekuiluks.

Ekuiluks bisa terjadi beberapa hari sebelum dan setelah equinox tergantung dari lintang geografis suatu tempat.

Andi menjelaskan, durasi siang dan malam di suatu tempat normalnya berubah-ubah sesuai dengan kedudukan relatif matahari terhadap khatulistiwa bumi.

“Ada kalanya sama, ada kalanya lebih panjang dan ada kalanya lebih pendek,” ujar dia.

Untuk daerah yang terletak di antara 1,425 derajat Lintang Utara sampai dengan 1,425 derajat Lintang Selatan tak akan mengalami ekuiluks sehingga di khatulistiwa juga tak akan mengalami ekuiluks.

Bagaimana wilayah di luar garis khatulistiwa?

Apakah equinox memengaruhi wilayah di luar garis khatulistiwa?

Andi mengatakan, secara umum hal tersebut tak akan berpengaruh.

Alasannya, setiap daerah memiliki hari kulminasi atau hari tanpa bayangan masing-masing.

Contohnya, di Jawa yang mengalami Hari Tanpa Bayangan antara 6-14 Oktober 2021.

Saat itu, di Pulau Jawa terjadi radiasi Matahari yang diterima akan lebih besar karena sinar yang datang tepat tegak lurus permukaan bumi.

“Karena kebetulan hari ini sinar Matahari tepat tegak lurus permukaan Bumi yang dilalui garis khatulistiwa, maka yang akan paling berpengaruh hanya wilayah-wilayah yang masuk di garis khatulistiwa,” ujar Andi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Cincin Emas Berusia 2.300 Tahun Ditemukan di Tempat Parkir Yerusalem

Tren
Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagamaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com