Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 07:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet ramai membicarakan harga sepeda Brompton yang turun drastis namun tetap tidak terbeli.

Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Benarkah harga sepeda Brompton turun?

Baca juga: KAI Buka Lowongan bagi Lulusan SMA hingga S1, Daftar di rekrutmen.kai.id

Harga turun ke wajar

Salah satu komunitas sepeda Brompton di Indonesia, Brompton Monas Cyclists, mengamati perkembangan harga sepeda Brompton.

Brompton Monas Cyclists adalah salah satu club sepeda dengan ban 16 inchi, yang telah mengikuti berbagai event nasional maupun internasional.

Menurut Erwin Handoko dari Brompton Monas Cyclists, harga Brompton saat ini mendekati harga wajar Brompton sebelum pandemi.

"Sebenarnya itu bukan turun. Tapi emang harga wajarnya segitu. Harga Brompton emang segitu harganya. Bahkan ini juga belum ke harga sebelum pandemi. Kurang dikit lagi lah," kata Erwin pada Kompas.com, Sabtu (18/9/2021).

Dia menjelaskan, harga Brompton sempat naik di awal pandemi karena distribusi terbatas, sehingga barang tersebut sudah didapatkan.

Selain itu di awal pandemi orang-orang juga mulai sadar untuk berolahraga. Menurut Erwin bersepeda bisa menjadi alternatif olahraga yang menyenangkan.


Baca juga: Heboh Bakamla Sebut Ribuan Kapal Asing di Laut Natuna, Ini Kata Pengamat Militer

Kisaran harga hingga puluhan juta Rupiah

Erwin memberi gambaran, sebelum pandemi harga sepeda Brompton type 6 speed STD di kisaran Rp 28 juta.

Lalu, ketika pandemi harga sepeda Brompton naik hingga 2 kali lipat. Kini, harga Brompton turun di angka Rp 30 jutaan.

"Ya, semua itu turun. Tadinya kan harga S6L itu sampai Rp 50-60 juta. Sekarang udah mulai ke angka Rp 30-31-an juta," ujar Erwin.

Anehnya, saat harga naik di awal pandemi, banyak orang tetap membelinya. Harga sepeda yang naik juga berimbas pada sparepart yang naik.

Baca juga: Bolos Bisa Dipecat, Ini Daftar Hukuman Baru bagi PNS Tak Disiplin

Penyebab turunnya harga Brompton

Terkait turunnya harga saat ini, menurut Erwin penyebab turunnya harga Brompton adalah terkait ketersediaan barang atau mekanisme pasar.

"Ya, menurut saya. Sekarang kan juga orang udah mulai WFO (Work from Office), waktu udah nggak seluang dulu dulu pas masih WFH (Work from Home). Lihat aja jalanan udah mulai macet. Jadi permintaan mulai turun," imbuh dia.

Kemudian, kata dia, karena permintaan mulai turun, maka harga pun juga turun. Meski begitu harga dari pabrik tetap sama, karena dia juga masih menjalin komunikasi dengan pabrik.

Walaupun harga Brompton saat ini turun, menurut Erwin masyarakat tidak perlu memborong atau membeli secara berlebihan.

"Saran saya, belilah sesuai kebutuhan. Kalau lagi butuh beli, kalau nggak butuh ya jangan," pungkas Erwin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Terkini Lainnya

KAI Berikan Diskon 30 Persen untuk Agen Travel selama Periode Lebaran

KAI Berikan Diskon 30 Persen untuk Agen Travel selama Periode Lebaran

Tren
7 Poin Penting Isi RUU DKJ, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

7 Poin Penting Isi RUU DKJ, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

Tren
Sempat Tak Terdeteksi Radar, Ilmuwan Temukan Gunung Api Setinggi 9 Kilometer di Planet Mars

Sempat Tak Terdeteksi Radar, Ilmuwan Temukan Gunung Api Setinggi 9 Kilometer di Planet Mars

Tren
7 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa Menurut Ahli Gizi

7 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa Menurut Ahli Gizi

Tren
DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada

DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada

Tren
Viral, Video Ayam Gundul Hidup Tanpa Bulu, Ini Penjelasan Dokter Hewan

Viral, Video Ayam Gundul Hidup Tanpa Bulu, Ini Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Tren
Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Tren
2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

Tren
Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Tren
Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Tren
Benarkah Soundtrack Serial 'Avatar The Last Airbender' Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Benarkah Soundtrack Serial "Avatar The Last Airbender" Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Tren
Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com