Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Menurun, Ini Daftar 10 Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

Kompas.com - 18/09/2021, 07:50 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beragam upaya telah dilakukan pemerintah untuk memerangi pandemi virus corona yang telah menyebar lebih dari 1,5 tahun di Indonesia.

Beberapa upaya itu adalah meningkatkan testing, tracing, treatment (3T), vaksinasi, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hasilnya, kasus infeksi Covid-19 di Indonesia kini telah melandai, dengan positivity rate di bawah 5 persen.

Tercatat, sudah ada 4.185.144 kasus Covid-19 di Indonesia dengan 140.138 kematian dan 319.658 kasus aktif.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus tertinggi, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca juga: Penjelasan Mengapa Vaksin Johnson & Johnson Hanya Perlu Satu Kali Suntikan

Berikut update 10 daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi hingga 17 September, dikutip dari covid19.go.id:

1. DKI Jakarta

  • Positif: 855.119
  • Meninggal: 13.465

2. Jawa Barat

  • Positif: 699.185
  • Meninggal: 14.491

3. Jawa Tengah

  • Positif: 477.894
  • Meninggal: 29.543

4. Jawa Timur

  • Positif: 391.446
  • Meninggal: 29.133

5. Kalimantan Timur

  • Positif: 154.897
  • Meninggal: 5.307

Baca juga: Alasan Vaksin Johnson & Johnson Hanya Perlu Satu Kali Suntikan

DIVAKSIN—Walikota Madiun, Maidi bersama Wakil Walikota, Inda Raya Ayu Miko Saputri menyaksikan salah satu siswa divaksin covid-19 pekan lalu.KOMPAS.COM/Dokumentasi Kominfo Kota Madiun DIVAKSIN—Walikota Madiun, Maidi bersama Wakil Walikota, Inda Raya Ayu Miko Saputri menyaksikan salah satu siswa divaksin covid-19 pekan lalu.

6. DIY

  • Positif: 153.275
  • Meninggal: 5.075

7. Banten

  • Positif: 130.549
  • Meninggal: 2.646

8. Riau

  • Positif: 126.392
  • Meninggal: 3.961

9. Bali

  • Positif: 110.613
  • Meninggal: 3.783

10. Sulawesi Selatan

  • Positif: 107.235
  • Meninggal: 2.150

Baca juga: Cara Dapatkan QR Code PeduliLindungi untuk Mal, Perkantoran, dan Instansi

Upaya menghindari gelombang ketiga Covid-19

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjawab pertanyaan media saat memberi keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020). DOK. Satgas Covid-19 Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjawab pertanyaan media saat memberi keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus nasional per minggu ini mengalami penurunan hingga 8 pekan berturut-turut.

Untuk pekan ini, terjadi penurunan kasus hingga 88,9 persen dibandingkan dengan puncak kedua.

Sementara kasus minggu ini lebih rendah dari puncak pertama, hingga mendekati titik terendah pada Mei 2021.

"Perkembangan ini dapat terjadi karena Pemerintah bekerja cepat untuk menyusun kebijakan dan semua lapisan masyarakat bekerja sama dan menyesuaikannya dengan disiplin," kata Wiku, dikutip dari laman Satgas Covid-19.

Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya

Ia pun menjelaskan upaya pemerintah dalam menangani gelombang kedua di Indonesia.

Menurutnya, pemerintah segera menerapkan kebijakan PPKM saat kasus meningkat yang dilanjutkan dengan pengetatan dengan PPKM Level 1-4.

Kebijakan tersebut dievaluasi setiap minggu melalui rapat koordinasi rutin pusat dan daerah.

Baca juga: 500.000 Dosis Vaksin Johnson & Johnson Tiba di Indonesia, Ditujukan untuk Siapa?

Kendati demikian, Wiku berharap penurunan tren kasus Covid-19 ini tidak membuat semua orang lengah.

Pasalnya, berdasarkan pola lonjakan di Indonesia selama 3 bulan dan kasus di dunia, potensi gelombang ketiga akan tetap ada dalam beberapa bulan ke depan.

"Kita bisa belajar dari India karena kasus-kasus di negara ini telah mendatar selama 2,5 bulan terakhir meskipun sebelumnya mengalami peningkatan yang signifikan," imbuhnya.

Baca juga: Panduan Olahraga di Rumah untuk Orang Tanpa Gejala Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Kenapa Penyintas Covid-19 Tetap Perlu Divaksin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com