Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), di lokasi polisi menemukan petunjuk golongan darah A dengan DNA seorang pria, yang diduga milik pelaku.
Informasi baru tentang orang yang berpotensi mencurigakan terkait dengan kasus tersebut dirilis pada Agustus tahun ini oleh markas investigasi Departemen Kepolisian Metropolitan yang didirikan di Kantor Polisi Kameari.
Perkembangan baru kasus tersebut terungkap setelah ayah korban mendekati seorang perempuan (46) yang berada di TKP.
Perempuan itu ditemuinya pada Agustus 2020 saat Kenji tengah diwawancarai media massa.
Perempuan itu mengatakan dengan yakin tentang ingatannya dari 25 tahun sebelumnya. Dia mengatakan pada saat kejadian adalah hari istimewa bagi keluarganya, dan ingatannya jelas.
Seperti Junko, dia juga berusia 21 tahun saat itu.
Baca juga: Kisah Pria yang Dipenjara 20 Tahun atas Kasus Pembunuhan, Ternyata Polisi Salah Tangkap
Sekitar pukul 15.30, sesaat sebelum kejadian, saksi sedang mengendarai sepedanya ke rumah temannya ketika dia bertemu dengan orang yang mencurigakan di jalan, sekitar 15 meter dari tempat kejadian.
Pria itu kurus, memiliki mata terbalik dan mengenakan mantel oker besar. Dia tampak berusia 50-an atau 60-an, dan bertubuh kecil (sekitar 150 hingga 160 sentimeter).
Saksi menyebutkan, saat itu adalah hari musim gugur yang agak dingin, dan pria mencurigakan itu memiliki payung hitam terbuka untuk menutupinya.
Ketika perempuan itu kembali dari rumah temannya pada hari itu, dan melewati rumah Junko lagi, garis polisi sudah terpasang di sekitar tempat kejadian, dan petugas pemadam kebakaran mulai bekerja untuk memadamkan api.
Pria mencurigakan yang dilihat wanita itu juga dilihat oleh saksi lain sekitar pukul 15.55, sekitar 25 menit setelah jangka waktu yang dia laporkan.
Baca juga: Teka-teki Kematian Akseyna, Mengapa Polisi Belum Juga Bisa Tangkap Sang Pembunuh?