Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] SPBU Lakukan Kecurangan Saat Isi BBM dengan Memainkan Speed Nozzle

Kompas.com - 12/09/2021, 11:31 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang mengeklaim bahwa SPBU melakukan kecurangan saat mengisi BBM ke kendaraan konsumen.

Informasi itu mengeklaim bahwa petugas SPBU sengaja mengatur nozzle ke kecepatan tertinggi, sehingga lebih banyak angin yang keluar ketimbang BBM.

Selisih BBM yang dikeluarkan menggunakan nozzle berkecepatan tinggi dengan nozzle berkecepatan rendah juga diklaim dapat mencapai 2-5 liter.

Berdasarkan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi yang mengeklaim bahwa SPBU melakukan kecurangan saat mengisi BBM disebarkan oleh akun Facebook ini.

Berikut narasi selengkapnya:

"Ane kan isi bensin didaerah abis keluar lingkar gentong bandung atau garut gitulah Rp. 200.000. Dengan manisnya petugas bilang "dari nol ya"

Oke, ane keluar perhatiin argonya. Berjalan normal gak loncat-loncat kaya kasus diatas.

Tapi........Argonya cepet banget, tjoy!

Argo tercepet yang pernah ane saksiin langsung selama isi bensin. Saking cepetnya bukannya malah kaya argo berjalan tapi kaya argo kedip-kedip doang pergaris-garis angkanya -,-

Sontak karena pengetahuan ane dari temen ane yang kerja di per**mina tadi, ane langsung bilang:

"mas, speed 1 aja dan tolong gagangnya dilepas"Baru tuh gan, normal.

Oke, mungkin agan bingung kenapa begitu

Jadi gini gan:

1. Argo cepet itu gak bagus, karena yang keluar angin (menurut temen ane). selisih bisa 2-5 liter. Bayangin kita rugi berapa. Kalau isi bensin motor mungkin gak kerasa, kalau mobil yang udah ratusan ribu keatas pasti mereke "bermain".

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com