Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur Anjlok di Pasaran, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 11/09/2021, 16:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Harga telur ayam ras, khususnya di Jakarta beberapa waktu terakhir diklaim mengalami penurunan.

Rata-rata harga telur ayam ras di Jakarta pada 7 September 2021 adalah Rp 21.739 per kilogram. Bahkan, pada hari yang sama, telur di Pasar Senen Blok III-IV dijual seharga Rp 19.000 per kilogram.

Dikutip dari laman resmi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis di portal Informasi Pangan Jakarta, harga telur ayam ras di Jakarta sudah mencapai titik terendah sepanjang 2021, pada 7 September 2021.

Bahkan akibat anjloknya harga telur di pasaran, membuat seorang peternak di Gresik, Evi Rendra memilih membagikan telur-telur ayam tersebut kepada warga yang membutuhkan di jalanan.

Harga telur di Gresik diketahui terjun bebas dari harga normal berkisar Rp 20 ribu per kilogram, kini sudah menyentuh harga Rp 14 ribu per kilogram.

Baca juga: Video Viral Menghilangkan Bagian Kuning Telur, Mungkinkah Dilakukan?

Lantas apa yang menyebabkan harga telur di pasaran anjlok?

Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko menjelaskan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga telur mengalami penurunan.

Adapun faktor yang pertama menurutnya karena stok telur mengalami penambahan.

“Stok bertambah karena peternak menunda afkir sekitar 3 bulan yang lalu karena harga doc (anak ayam) mahal,” ujar Singgih saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/9/2021).

Baca juga: Cegah Stunting dengan Konsumsi Telur...

Adapun penyebab yang lain menurutnya karena permintaan pasar yang sepi karena adanya PPKM.

“Serapan masih sepi karena PPKM menyebabkan permintaan berkurang 20 persen,” kata dia.

Adapun yang ketiga menurutnya karena saat ini harga pakan naik yang disebabkan harga jagung meningkat hingga Rp 6.000.

Baca juga: Indonesia, Negara Agraris yang Selalu Impor Beras, Mengapa?

Imbauan

Terkait dengan anjloknya harga telur ini, Singgih menimbau agar pemerintah segera menstabilkan stok dan harga jagung.

“Dengan cara pemerintah membuka kran impor jagung khusus untuk peternak UMKM melalui bulog dan koperasi,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengimbau agar peternak juga segera afkir ayam yang berusia 85 minggu supaya suplai segera normal.

Selain itu ia juga mengimbau agar pemerintah membantu serapan telur untuk program bantuan sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH).

 Baca juga: Di Balik Melambungnya Harga Kedelai Impor 2021...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Menyimpan Telur di Dalam Freezer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com