Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, Apa Saja?

Kompas.com - 10/09/2021, 16:05 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

6. Vaksin Johnson & Johnson

Vaksin Johson & Johson disetujui digunakan di Indonesia yang ditujukan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Vaksin ini diberikan dalam sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 ml secara intramascular.

Melansir situs resmi, efikasi vaksin Janssen sebesar 67,2 persen untuk mencegah semua gejala dan 66,1 persen untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat.

Janssen merupakan vaksin yang dikembangkan Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vektor adenovirus (Ad26).

Vaksin diproduksi di beberapa fasilitas produksi, seperti Grand River USA, Aspen South Africa, dan Catalent Indiana, USA.

Baca juga: Mengenal Vaksin Johnson & Johnson dan Cansino yang Dapat Izin EUA BPOM

7. Vaksin CanSino

Vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology mempunyai merek dagang Convidecia.

Vaksin ini menggunakan platform adenovirus (Ad5), yang disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.

Untuk efikasinya, vaksin Convidecia memberikan perlindungan pada semua gejala sebesar 65,3 persen dan 90,1 persen terhadap kasus berat.

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Produksi Johnson & Johnson dan Cansino

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com