Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia, Apa Saja?

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia terus meningkatkan capaian pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 secara nasional.

Setidaknya ada sejumlah 8 vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM dan sebagian di antaranya sudah digunakan untuk vaksinasi massal. 

Selain itu, Pemerintah mengimbau masyarakat segera mengakses layanan vaksinasi agar semakin banyak warga yang mendapatkan vaksin Covid-19. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga meminta masyarakat tak pilih-pilih jenis vaksin. Menurut Budi semua vaksin memberikan manfaat yang sama.

"Dengan adanya beberapa macam vaksin ini kami imbau agar masyarakat tidak pilih-pilih vaksin karena semua vaksin memberikan manfaat yang sama yaitu membangun antibodi tubuh kita," kata Budi dalam konfefensi pers daring, Senin (23/8/2021) malam.

Berikut jenis-jenis vaksin yang digunakan di Indonesia

1. Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac diproduksi oleh perusahaan biofarmasi China, Sinovac BioTech dengan nama merek CoronaVac.

Vaksin ini bertipe whole virus, yang memanfaatkan virus SARS-CoV-2 non aktif, sehingga sudah tidak bisa menginfeksi tubuh, tapi dapat memicu pembentukan imun.

Dari hasil uji coba, vaksin Sinovac mempunyai berbagai angka efikasi atau kemanjuran melawan virus yang berbeda-beda.

Dari uji coba di Brasil efikasinya sekitar 50,65 persen, di Turki mencapai 91,25 persen, dan di Indonesia sebesar 65,3 persen.

Setelah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), vaksin Sinovac mulai digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.

Selain Indonesia, negara-negara lain yang sudah memesan vaksin Sinovac di antaranya Brasil, Chili, Turki, Singapura, Filipina, dan Malaysia.


2. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca atau Oxford-AstraZeneca merupakan vaksin yang diproduksi biofarmasi asal Inggris bekerja sama dengan Universitas Oxford.

Vaksin ini bertipe viral vector, memanfaatkan adenovirus simpanse yang sudah dilemahkan, untuk mengantarkan protein spike dari Covid-19 ke dalam sel tubuh sehingga memicu pembentukan antibodi.

Vaksin diberikan dalam dua kali suntikan, dengan efikasi berada di angka 70 persen secara keseluruhan.

Adapun negara-negara yang telah menggunakan vaksin ini antara lain Vietnam, India, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Korea.

3. Vaksin Pfizer-BioNTech

Vaksin Pfizer-BioNTech merupakan kolaborasi antara perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, dengan perusahaan farmasi asal Amerika, Pfizer.

Terkait pembuatannya, vaksin ini berbasis messenger RNA (mRNA) atau vaksin asam nuklea.

Vaksin ini menggunakan materi genetik, yaitu protein spike dari Covid-19, yang dimanfaatkan untuk memberikan instruksi kepada sel tubuh agar membentuk antibodi.

Efikasi atau kemanjuran dalam melawan Covid-19 sekitar 95 persen dan telah digunakan di berbagai negara seperti Inggris, Australia, Amerika Serikat, Israel, Arab Saudi, Korea Selatan, Filipina, Singapura, dan Malaysia.


4. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna diproduksi oleh perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat.

Vaksin ini dibuat berbasis mRNA, dengan menggunakan materi genetik untuk memberikan stimulus kepada sel tubuh agar membentuk antibodi.

Vaksin Moderna diberikan dalam dua kali suntikan dan menurut penelitian mempunyai efikasi atau kemanjuran sekitar 95 persen.

Vaksin Moderna telah digunakan di Amerika Serikat, Singapura, Inggris, dan Israel.

5. Vaksin Sinopharm

Vaksin Covid-19 Sinopharm dikembangkan oleh perusahaan farmasi China, Sinopharm China Nationel Pharmaceutical.

Vaksin ini dapat diberikan untuk kelompok usia 18 tahun hingga lanjut usia, dengan efikasi sebesar 78 persen.

Vaksin Sinopharm diberikan dalam dua dosis, dengan selang waktu 21-28 hari.


6. Vaksin Johnson & Johnson

Vaksin Johson & Johson disetujui digunakan di Indonesia yang ditujukan untuk kelompok usia 18 tahun ke atas.

Vaksin ini diberikan dalam sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 ml secara intramascular.

Melansir situs resmi, efikasi vaksin Janssen sebesar 67,2 persen untuk mencegah semua gejala dan 66,1 persen untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat.

Janssen merupakan vaksin yang dikembangkan Janssen Pharmaceutical Companies dengan platform Non-Replicating Viral Vector menggunakan vektor adenovirus (Ad26).

Vaksin diproduksi di beberapa fasilitas produksi, seperti Grand River USA, Aspen South Africa, dan Catalent Indiana, USA.

7. Vaksin CanSino

Vaksin yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology mempunyai merek dagang Convidecia.

Vaksin ini menggunakan platform adenovirus (Ad5), yang disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.

Untuk efikasinya, vaksin Convidecia memberikan perlindungan pada semua gejala sebesar 65,3 persen dan 90,1 persen terhadap kasus berat.


8. Vaksin Sputnik V

Vaksin asal Rusia yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology ini mempunyai nama lain Gam-COVID-Vac.

Vaksin ini bertipe vaksin viral vector, yang memanfaatkan adenovirus non-aktif untuk mengantarkan protein spike dari Covid-19 ke dalam sel tubuh, sehingga memicu pembentukan antibodi.

Efikasi dari vaksin dilaporkan mencapai sekitar 96,1 persen.

Beberapa negara lain yang telah menggunakan vaksin ini seperti Rusia, Iran, Arab Saudi, Palestina, Serbia, Belarusia, Armenia, dan Tunisia.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/09/10/160500265/8-jenis-vaksin-covid-19-yang-digunakan-di-indonesia-apa-saja-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke