Negara yang melakukan itu di antaranya Italia. Italia mewajibkan pelancong dari AS mengikuti serangkaian tes sebelum memasuki negaranya.
Selain itu, mereka yang tidak divaksin wajib menjalani isolasi selama 5 hari sejak kedatangannya di Italia.
Sementara, Swedia melarang semua pengunjung dari AS untuk masuk ke negaranya kecuali untuk urusan penting.
Hal yang sama dilakukan Belanda, yang melarang orang dari AS yang tidak divaksin masuk ke negaranya, dan yang tidak divaksin harus mengisolasi diri.
Saat ini, Spanyol mengikuti tren yang terjadi di beberapa negara yang mengizinkan adanya suntikan booster vaksin Covid-19 bagi mereka yang kekebalan tubuhnya lemah.
Hal ini bertentangan dengan rekomendasi WHO yang memperingatkan bahwa booster seharusnya diutamakan untuk mereka yang belum mendapatkan vaksinasi.
Keputusan Spanyol ini dilakukan setelah Regulator Obat Uni Eropa menyatakan tak ada kebutuhan mendesak untuk penggunan booster. Akan tetapi, dosis ekstra dipertimbangkan bagi mereka yang memiliki kekebalan lemah.
Kasus yang dilaporkan sebanyak lebih dari 2.000 kasus per hari. Jumlah tersebut mendekati rekor puncak yang terjadi bulan lalu.
"Kami menganggap ini sebagai tanda yang sangat berbahaya," kata Park Hyang, seorang pejabat kesehatan senior Korea Selatan.
“Kami mendesak penduduk wilayah metropolitan Seoul untuk sangat berhati-hati. Virus ini menyebar dalam skala besar dan infeksi muncul kapan saja dan di mana saja,” ujar dia.
Korea Selatan mencatat 2.050 kasus baru pada Rabu, di mana 75 persen ditemukan di Seoul.
Diperkirakan, 97 persen sumber kasus pada minggu lalu adalah akibat adanya varian delta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.