Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Varian Virus Corona Mu Kebal Vaksin Covid-19

Kompas.com - 05/09/2021, 09:15 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia menemukan varian baru Covid-19, yakni Mu. Varian virus corona yang masuk daftar Variant of Interest dan kebal terhadap vaksin.

Melansir The Guardian, Jumat (3/9/2021), varian MU pertama kali didentifikasi di Kolombia dan kodenya dikenal dengan B.1.621. Virus ini ditengarai sudah menyebar ke 39 negara.

Berdasarkan hasil pemantauan WHO, virus corona varian Mu ini kebal terhadap vaksin.

Menurut The Guardian, varian corona MU memiliki sekelompok mutas yang membuatnya kurang rentan terhadap perlindungan kekebalan tubuh dari vaksin Covid-19.

Baca juga: Mengenal Varian Mu, Varian Virus Corona yang Masuk Daftar Variant of Interest WHO

Varian Covid-19 Mu ini memiliki sifat potensial untuk lolos dari kekebalan tubuh. Ini artinya bahwa Mu berpotensi kebal vaksin Covid-19. Namun demikian, potensi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Menyebar di 39 negara

Varian corona Mu pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021. Virus varian baru ini kemudian menyebar ke sejumlah negara di dunia.

Selain negara-negara Amerika Selatan, Inggris, Eropa, Amerika Serikat dan Hong Kong dikabarkan sudah mulai terserang varian Mu.

Tercatat, varian Mu ini menyumbang infeksi Covid-19 global sebesar 0,1 persen.

Publih Health England (PHE) yang juga ikut memantau varian Mu menyatakan bahwa varian ini belum menimbulkan kekhawatiran seperti Alpha dan Delta yang digolongkan varian serius.

Penilaian risiko varian Mu yang dirilis oleh PHE pada bulan Agustus menyoroti penelitian di laboratorium yang menunjukkan bahwa varian Covid Mu tersebut setidaknya sama resistennya dengan varian Beta terhadap kekebalan yang timbul dari vaksinasi.

Baca juga: Waspada Varian Mu, Bagaimana Potensinya Sampai ke Indonesia?


Pihak WHO juga tidak menemukan bukti bahwa varian Mu lebih menular. Varian ini belum bisa dikatakan mengungguli varian Delta. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas | Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Kritik Energi Peradaban

Kritik Energi Peradaban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com