Cara kerja vaksin ini menggunakan virus flu biasa yang dilemahkan (adenovirus, yang menginfeksi sel manusia dengan mudah tetapi tidak mampu menyebabkan penyakit), untuk mengirimkan materi genetik yang mengkode protein lonjakan SARS-CoV-2 ke sel.
Sel-sel ini kemudian menghasilkan protein lonjakan dan melakukan perjalanan ke kelenjar getah bening, di mana sistem kekebalan menciptakan antibodi yang akan mengenali protein lonjakan itu dan melawan virus corona.
Berdasarkan data analisis uji klinis fase 3 Convidecia memiliki efikasi sebesar 65,28 persen dalam mencegah semua penyakit Covid-19 bergejala 28 hari setelah vaksinasi dosis tunggal.
Kemudian, ia memiliki tingkat efikasi lebih tinggi yakni 68,83 persen untuk mencegah semua penyakit Covid-19 yang bergejala 14 hari setelah vaksinasi dosis tunggal.
Convidecia mirip dengan vaksin vektor virus lainnya yang diproduksi oleh AstraZeneca (AZD1222), Sputnick V (Gam-COVID-Vac), dan Ad26.COV2.S.
Baca juga: Waspada Virus Nipah, Ini Gejala, Diagnosis, dan Cara Penularannya
(Sumber: Kompas.com/Wahyuni Sahara | Editor: Wahyuni Sahara)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.