Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Virus Nipah, Ini Gejala, Diagnosis, dan Cara Penularannya

Kompas.com - 08/09/2021, 07:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - India tengah mewaspadai kemunculan virus Nipah yang telah menelan korban jiwa dan menginfeksi tenaga kesehatan.

Melansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus ini pertama kali diidentifikasi tahun 1999 saat terjadi wabah di kalangan peternak babi di Malaysia, dan tidak ada wabah baru yang dilaporkan di Malaysia sejak 1999.

Wabah yang disebabkan oleh virus Nipah juga terjadi di Bangladesh pada 2001, dan hampir tahunan terjadi di negara ini sejak itu.

Penyakit tersebut juga telah diidentifikasi secara berkala di India timur.

Daerah lain yang mungkin berisiko terinfeksi karena bukti virus telah ditemukan di reservoir alami yang diketahui, spesies kelelawar Pteropus dan beberapa spesies kelelawar lainnya, di sejumlah negara termasuk Kamboja, Ghana, Indonesia, Madagaskar, Filipina, dan Thailand.

Baca juga: Virus Nipah Menyebar di India, Tewaskan 1 Anak, 2 Nakes Terinfeksi

Mengutip Livemint, virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia, juga dapat menular melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.

Virus ini dapat menyebabkan berbagai penyakit mulai dari infeksi asimtomatik (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis fatal.

Virus NiV juga dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan seperti babi, yang mengakibatkan kerugian ekonomi secara signifikan bagi para peternak.

Meskipun hanya menyebabkan beberapa wabah yang diketahui di wilayah Asia, virus ini menginfeksi berbagai macam hewan dan menyebabkan penyakit parah dan kematian pada manusia. Hal inilah yang membuat virus menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Baca juga: India Catat Lebih dari 45.000 Kasus Jamur Hitam dalam Dua Bulan Terakhir

Penularan

Selama wabah pertama di Malaysia, yang juga mempengaruhi Singapura, sebagian besar infeksi pada manusia disebabkan kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringan yang terkontaminasi.

Penularan diperkirakan terjadi melalui paparan tanpa pelindung terhadap sekresi babi atau kontak tanpa pelindung dengan jaringan hewan yang sakit.

Pada wabah berikutnya yang terjadi di Bangladesh dan India, konsumsi buah-buahan atau produk buah seperti jus kurma mentah yang terkontaminasi dengan urin atau air liur dari kelelawar buah yang terinfeksi, menjadi sumber yang paling mungkin.

Saat ini tidak ada penelitian tentang persistensi virus dalam cairan tubuh atau lingkungan termasuk buah-buahan.

Penularan virus Nipah dari manusia ke manusia juga telah dilaporkan di antara keluarga dan orang-orang yang memberikan perawatan pasien yang terpapar virus.

Baca juga: Mengenal Virus Nipah: Asal-usul, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Gejala virus Nipah

Infeksi pada manusia dapat terjadi dari infeksi tanpa gejala hingga infeksi saluran penapasan akut dari ringan hingga berat, dan ensefalitis fatal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com