Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneka Curahan Hati Warga Usai Bupati Banjarnegara Terjerat Korupsi

Kompas.com - 05/09/2021, 09:15 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Selama kepemimpinan Budhi Sarwono, banyak penyedia jasa konstruksi di Banjarnegara yang tidak mendapatkan proyek.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Ditangkap, Muncul Spanduk Selamat Jalan Bupatiku, Semoga Tidak Kembali Lagi ke Banjarnegara

Menurut dia, di Banjarnegara ada sekitar 270 perusahaan penyedia jasa konstruksi. Sebanyak 150 berbentuk CV dan sisanya PT.

"Selama ini sejak 2017 APBD Perubahan, bisa dikatakan tidak mengakomodasi kepentingan kami. Karena paket (proyek) dibikin besar dan larinya ke (proyek) jalan semua," ungkap Imam.

Aksi cukur gundul dan tasyakuran 7 hari

Sementara itu, sejumlah warga melakukan aksi cukur gundul. Selain itu, para warga yang tergabung dalam Forum Banjarnegara Bersatu (FBB) dan Forum Jasa Konstruksi (Forjasi) menggelar tasyakuran, Sabtu (4/9/2021).

Warga mengawali kegiatan dengan doa bersama di sebuah rumah di Desa Pucang, Kecamatan Bawang.

Dua orang warga melanjutkan rangkaian acara dengan mencukur habis rambut di kepalanya.

Salah seorang anggota FBB Yanto Togog mengaku telah bernazar akan mencukur gundul rambutnya apabila kasus korupsi tersebut terbongkar.

"Saya memang sudah bernazar cukur gundul. Dengan cukur gundul ini semoga ke depan pemerintahan di Banjarnegara menjadi bersih," kata Yanto.

Baca juga: Bupati Banjarnegara Ditahan KPK, Warga Gelar Tasyakuran 7 Hari Berturut-turut dan Cukur Gundul

 

Sementara itu, Ketua FBB Setiawan Budiarto mengatakan, acara tasyakuran rencananya akan digelar selama tujuh hari berturut-turut di lokasi yang berbeda-beda secara bergantian.

"Syukuran akan terus dilakukan, sudah banyak masyarakat yang urunan," kata dia. 

Menurut dia, selama ini pembangunan infrastruktur di Banjarnegara sangat pesat. Meski demikian, banyak masyarakat yang merasa dirugikan.

"Masyarakat di kampung enggak tahu kalau bupati ini korupsi, karena terlena dengan jalan yang halus. Masyarakat dininabobokan dengan jalan halus, padahal itu menguntungkan bupati," ujar dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain, Irfan Kamil | Editor: Khairina, Pythag Kurniati, Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com