Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Selamat Jalan Prof Budi Darma

Kompas.com - 21/08/2021, 18:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

NAMA saudara tua merangkap mahaguru kelirumologi bahasa saya sudah jelas melukiskan seorang yang berbudi baik dan berdarma mulia.

Semula saya mengenal Prof Dr Budi Darma dari esai-esai beliau di harian Kompas serta tentu saja dari kumpulan cerpen berjudul Orang-orang Bloomington.

Baca juga: Sastrawan dan Akademisi Budi Darma Meninggal Dunia

 

Bagi saya, judul buku tulisan Pak Budi menarik sebab kebetulan saya mengenal kota kecil bernama Bloomington dari film Breaking Away yang memeroleh anugerah Golden Globe kategori film terbaik dan Oscar sebagai skenario terbaik 1979.

Saya mulai mengenal Pak Budi secara pribadi setelah beliau berkenan menerima anugerah penghargaan dari Pusat Studi Kelirumologi bersama Ali Sadikin, Kwik Kian Gie, Suka Hardjana, Sandyawan Sumardi.

Pak Budi juga sempat bermurah hati memberikan anugerah kata pengantar bagi buku serial Kaleidoskopi Kelirumologi. Kesaktian Pak Budi dalam kelirumologi bahasa menurut saya setara dengan Noah Chomsky.

Hanya beda dalam hal Chomski lebih gemar mengoreksi kekeliruan politik sementara Pak Budi lebih fokus pada koreksi kekeliruan bahasa.

Saya tidak pernah bisa melupakan warisan ajaran kelirumologi tata kalimat dari Pak Budi yaitu tentang penggunaan kata “padahal” secara tepat dan benar.

Berulangkali Pak Budi berbaik hati mengoreksi kekeliruan yang terus terang memang tanpa sadar saya gemari yaitu meletakkan kata “padahal” pada awal kalimat.

Baca juga: Mengenang Budi Darma dan Karya-karyanya

 

Dengan susah payah Pak Budi berulang kali berupaya menyadarkan saya untuk jangan menggunakan kata “padahal” di awal kalimat namun saya tetap tanpa sadar melakukan kekeliruan tersebut.

Padahal..., nah ini bukti saya kembali melakukan kekeliruan meletakkan kata “padahal” di awal kalimat padahal Pak Budi sudah berulang kali mengoreksi kekeliruan saya.

Pak Budi juga memberikan kata penghubung kalimat lainnya seperti  “apalagi”. Namun sama halnya dengan “ulang tahun” dan “salah satu” saya yang sudah terbiasa keliru berbahasa tetap dableg dan bebal mengulang kekeliruan yang sama.

Semua itu mengingatkan saya betapa Prof Budi Darma adalah seorang sahabat merangkap mahaguru kelirumologi bahasa saya yang tak pernah jemu meluruskan kekeliruan saya berbahasa.

Maka dari lubuk sanubari terdalam saya memanjatkan doa agar arwah Prof Budi Darma diterima di sisi Yang Maha Kuasa. Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com