Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 19 Agustus: Lagi, Kematian Harian Indonesia Tertinggi di Dunia | WHO Tegaskan Vaksin Booster Belum Diperlukan

Kompas.com - 19/08/2021, 08:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sementara, tujuh wilayah lain masing-masing mencatat lebih dari 1.000 kasus, di antaranya Sabah 2.413, Johor 1.477, Sarawak 1.403, Kedah 1.852, Pulau Pinang 1.867, Kelantan 1.351, dan Perak 1.036.

Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan, terdapat pula penambahan 225 kematian yang dilaporkan, sehingga kini jumlahnya menjadi 13.302.

Hisham menyebutkan, ada 1.060 pasien Covid-19 yang saat ini mendapatkan perawatan di unit perawatan intensif, 540 di antaranya membutuhkan ventilator.

Baca juga: Waspadai, 21 Gejala Covid-19 pada Orang yang Sudah Dua Kali Divaksin

Inggris

Pemerintah Inggris melaporkan 33.904 kasus baru Covid-19 pada Rabu (18/8/2021), yang berarti kasus antara 12-18 Agustus naik 7,6 persen dibandingkan dengan tujuh hari sebelumnya.

Diberitakan Reuters, Rabu (18/8/2021), penambahan kasus harian pada Rabu menjadi yang tertinggi sejak 23 Juli 2021.

Namun, keberhasilan kampanye vaksinasi virus corona di Inggris telah mengurangi jumlah kematian secara tajam dari awal tahun ini.

Data pada Rabu juga menunjukkan, 111 orang dilaporkan meninggal dalam 28 hari setelah tes positif Covid-19.

Pada pertengahan Januari, ketika kasus harian juga mencapai 30.000 dalam sehari, kematian dalam 28 hari setelah tes positif Covid-19 rata-rata lebih dari 1.000 seharinya.

Baca juga: Terbaru, Daftar 131 Daerah Berstatus Zona Merah Covid-19 di Indonesia

WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, data saat ini tidak menunjukkan bahwa suntikan "booster" Covid-19 diperlukan.

Menurut WHO, yang terpenting untuk saat ini adalah orang-orang yang paling rentan harus divaksinasi sepenuhnya.

Pernyataan itu muncul tepat sebelum Pemerintah AS berencana melakukan suntikan "booster" kepada semua warga AS mulai 20 September ketika infeksi dari varian Delta dari virus corona meningkat.

"Kami yakin dengan jelas bahwa data hari ini tidak menunjukkan bahwa (vaksinasi) booster diperlukan," kata Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan, dikutip dari Reuters, Kamis (19/8/2021).

Soumya menegaskan, pemberian suntikan "booster" diperlukan penelitian lebih lanjut.

Baca juga: Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Menurut WHO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com