Ada satu hari di mana Inagaki tidak mengunggah videonya, tepatnya pada 3 Maret 2021.
"Saya mengalami error di Instagram," kata Inagaki di Instagramnya.
Rutinitas Inagaki ini pun menarik perhatian warganet di Twitter. Akun @MattCKnight mengenalkan akun Instagram Inagaki di Twitter.
Hingga Rabu (11/8/2021), ada sekitar 423 orang meretweetnya dan 1,5 ribu orang menyukai unggahannya di Twitter. Jumlah yang jauh lebih banyak dibanding follower Inagaki di Instagram.
Baca juga: Syarat Terbaru Naik Pesawat PPKM Level 4, Bisa Pakai Rapid Antigen
Every day, the Consul General of Japan in Seattle posts a near identical video of himself saying 'Today is my [nth] day in Seattle. I have folded a [nth] crane while praying for everyone’s health and peace.'
He is on his 353rd crane. pic.twitter.com/IDR9moErd3
— Matt Knight (@MattCKnight) August 9, 2021
Melipat origami burung bangkau disebut juga orizuru.
Pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu, ada kampanye untuk beramai-ramai membuat orizuru demi mempromosikan dunia yang bebas dari perang dan konflik, yang disebut juga "Gencatan Senjata Olimpiade".
Mengutip laman resmi Olimpiade, Gencatan Senjata Olimpiade atau ekecheira merupakan tradisi Yunani kuno di mana semua konflik berhenti selama periode gencatan senjata.
Untuk mencapai dunia tanpa konflik, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang mendesak negara-negara anggota untuk mematuhi Gencatan Senjata Olimpiade selama Olimpiade dan Paralimpiade
Gencatan Senjata Olimpiade dimulai sejak pelaksanaan Olimpiade di Lillehammer pada 1994.
Adapun tradisi melipat orizuru ini ada sejak Era Heian (periode sekitar 400 tahun, ketika ibu kota Jepang didirikan di Kyoto).
Seiring berjalannya waktu, orang Jepang mulai menjadikan bangau kertas sebagai mengungkapkan doa, kebahagiaan atau keberuntungan.
Baca juga: Belajar dari Tsunami, Kota di Jepang Berhasil Vaksinasi Covid-19 Mayoritas Penduduknya