Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 5 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Ada yang Berdiri Sejak Tahun 1849

Kompas.com - 06/08/2021, 10:07 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Perguruan tinggi pertama di Indonesia berdiri bermula karena politik Etis yang diberlakukan pemerintah Hindia Belanda untuk membuat program salah satunya bidang pendidikan.

Mengutip Kompas.com, merangkum dari laman Kelas Pintar, program pendidikan ini mendorong hadirnya institusi pendidikan yang lebih tinggi.

Sebelumnya hanya ada sekolah dasar untuk belajar membaca, menulis dan menghitung.

program pendidikan tersebut kemudian cikal bakal berkembangnya universitas dan fakultas di berbagai provinsi di Indonesia, salah satunya di Jakarta, Bandung, Surabaya dan daerah lainnya.

Sejarah universitas pertama

Kala itu, rintisan perguruan tinggi awalnya baru sebatas di bidang kesehatan.

Dimulai pada tahun 1902, ketika di Batavia berdiri School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen atau dikenal sebagai Sekolah Dokter Bumi Putera).

Lalu, diikuti dengan NIAS (Nerderlandsch Indische Artsen School) di Surabaya, yang berdiri pada tahun 1913, hingga Sekolah tabib tinggi GHS (Geneeskundige Hooge School) yang didirikan pada tahun 1927.

Berikut adalah 5 perguruan tinggi tertua di Indonesia:

Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Ada Kampus Kamu?

1. Universitas Indonesia

Bermula dari Dokter-Djawa School Batavia yang didirikan pada tahun 1849, perguruan tinggi ini lantas berubah menjadi Universitas Indonesia pada tahun 1954.

UI adalah salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dengan cakupan disiplin ilmu yang sangat luas.

Setidaknya lebih dari 400.000 alumni telah dihasilkan kampus ini.

Melansir laman UI, latar belakang pendirian UI di masa kolonialisme adalah kebijakan eksploitasi bumiputera di tengah kondisi melonjaknya jumlah penduduk di Pulau Jawa oleh Pemerintah Hindia-Belanda.

Hal ini menyebabkan permasalahan kesehatan berupa kurangnya tenaga kesehatan untuk menangani masyarakat, sehingga dibutuhkan dokter-dokter tambahan untuk membantu dokter yang sudah ada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com