Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Aman dari Virus, Ini yang Harus Dilakukan Selama Staycation

Kompas.com - 05/08/2021, 20:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Banyak definisi yang mengartikan aktivitas bernama staycation. Garis besarnya, staycation adalah kegiatan berlibur di area di sekitar rumah.

Beberapa orang menerjemahkannya dengan cara melepas penat dengan berdiam diri di kamar hotel yang masih satu kota dengan area domisili.

Pergantian suasana kamar dan ruang, dipercaya bisa menghalau stres selama pandemi melanda.

Kegiatan melepas stres ala staycation memang menjamur di masa pandemi. Bahkan hotel dan resort pun banyak menawarkan paket staycation dengan harga dan fasilitas yang sangat bersaing.

Meski tak melancong ke banyak tempat, namun staycation tetap rawan dilakukan di masa wabah seperti sekarang ini.

Nah agar staycation Anda nyaman dan aman, lakukan tips berikut ini:

Baca juga: 3 Tren Masyarakat Menginap di Hotel Tahun 2021, Ada Staycation

1. Disinfektan kamar dan perabotan

Di masa pandemi, seluruh hotel menerapkan standar protokol kesehatan. Manajemen hotel juga menerapkan pembersihan kamar secara maksimal dengan cara menyemprotkan disinfektan.

Meski begitu, Anda tetap harus berjaga-jaga sendiri. 

Membersihkan jendela kamar hotel dengan disinfektanUnsplash/CDC Membersihkan jendela kamar hotel dengan disinfektan
Dilansir dari Usatoday, bawalah selalu cairan disinfektan ketika Anda tengah berpergian. Begitu sampai di kamar hotel, bersihkan kamar secara menyeluruh.

Semprotkan disinfektan pada area atau perabotan yang sering terpegang tangan. Seperti gagang pintu, remote televisi, kaca jendela, juga cangkir atau gelas.

Baca juga: Hemat, Membuat Tisu Disinfektan dengan Langkah Sederhana

2. Bawa selimut dan handuk sendiri

Jika Anda tak percaya dengan kualitas disinfektan dari pihak hotel, Anda bisa membawa selimut dan handuk sendiri dari rumah.

Selimut dan handuk adalah kain yang berisiko berkontak langsung dengan kulit tangan dan wajah kita. Jadi menjaga kebersihkan kedua piranti tidur dan mandi ini sangatlah penting.

Baca juga: Begini Cara Memberi Disinfektan pada Cucian

3. Hindari tempat publik yang ramai

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com