Menurut dia, kasus ini merupakan klaster pertama yang ditemukan di gelaran olahraga terbesar dunia itu.
Baca juga: Terjangkit Covid-19, Tim Renang Artistik Yunani Mundur dari Olimpiade Tokyo 2020
Moratorium WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, akan menghentikan suntikan booster hingga setidaknya akhir September 2021.
Menurut WHO, langkah tersebut untuk mengurangi ketidakadilan dalam distribusis dosis vaksin antara negara kaya dan miskin.
"Kami tidak dapat menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global menggunakan lebih banyak lagi, sementara orang-orang yang paling rentan di dunia tetap tidak terlindungi," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
WHO menyatakan, moratorium akan membantu mencapai tujuan vaksinasi setidaknya 10 persen dari populasi setiap negara pada akhir September.
Di negara-negara yang dikategorikan berpenghasilan tinggi oleh Bank Dunia, 101 dosis per 100 orang telah disuntik.
Akan tetapi, 29 negara berpenghasilan terendah, angka itu turun menjadi hanya 1,7 dosis per 100 orang.
Baca juga: WHO: Kesehatan Mental Bisa Jadi Dampak Covid-19 Jangka Panjang
Pembatasan perjalanan di China
China yang sebelumnya sukses mengalahkan Covid-19, kini tengah melakukan kampanye pengujian massal setelah varian Delta menginfeksi seluruh negeri.
Pemerintah daerah di sana telah menguji seluruh kota dan mengunci jutaan orang. Pada Rabu (4/8/2021), dilaporkan 71 kasus infeksi baru.
Otoritas imigrasi China mengumumkan akan berhenti mengeluarkan paspor biasa dan dokumen lain yang diperlukan untuk keluar dari negara itu.
Namun pihak berwenang telah menarik diri dari mengeluarkan larangan total perjalanan ke luar negeri.
Baca juga: Infeksi Covid-19 Menyebar, China Uji Jutaan Orang dan Keluarkan Panduan Perjalanan Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.