Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Nelson Mandela, yang Lahir Hari Ini 103 Tahun Lalu...

Kompas.com - 18/07/2021, 12:15 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 103 tahun lalu, tepatnya 18 Juli 1918, mantan Presiden Afrika Selatan dan pejuang kemanusiaan, Nelson Mandela, lahir.

Dilansir dari nelsonmandela.org, pemilik nama lahir Rolihlahla Mandela ini lahir di Desa Mvezo, Eastern Cape, Afrika Selatan.

Saat menempuh pendidikan sekolah dasar di Qunu, Mandela mendapatkan tambahan nama "Nelson" dari gurunya, Miss Mdingane.

Mandela dikenal sebagai pejuang kemerdekaan, pejuang hak sipil, pemimpin politik serta simbol integritas dan rekonsiliasi, tak hanya untuk Afrika Selatan, tetapi juga untuk dunia.

Misinya untuk mengakhiri apartheid dimulai ketika ia keluar dari bangku sekolah dan bergabung dengan African National Congress (ANC).

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Penulis Ernest Hemingway Meninggal Dunia

Karier politiknya

Dilansir dari History, karier politiknya berkembang dengan cepat. Mandela terpilih menjadi Presiden ANC pada 1950.

Pada 1960, terjadi penembakan terhadap sekelompok pedemo tak bersenjata di kota Sharpeville oleh polisi yang menewaskan 69 orang.

Kejadian itu membuat Mandela berubah menjadi lebih militan. Akan tetapi, tak lama kemudian, ANC dianggap sebagai organisasi terlarang.

Mandela kemudian membentuk sayap baru organisasi bersenjata bernama Spear of the Nation atau yang dikenal dengan MK.

Bersama kelompok itu, Mandela berencana melakukan penyerangan terhadap institusi pemerintahan.

"Sikap yang salah dan tidak realistis bagi para pemimpin Afrika untuk terus menebarkan perdamaian dan anti-kekerasan pada saat pemerintah memenuhi tuntutan damai kami dengan kekuatan," kata Mandela.

Menggalang dukungan

Peresmian patung Nelson Mandela di Ramallah, Tepi Barat. AFP PHOTO/ABBAS MOMANI Peresmian patung Nelson Mandela di Ramallah, Tepi Barat.
Pada 1962, Mandela diam-diam meninggalkan Afrika Selatan untuk berkeliling Afrika dan Inggris demi menggalang dukungan.

Namun, usahanya itu justru membawanya ke jeruji besi karena dianggap keluar negara secara ilegal dan menghasut.

Akibatnya, Mandela menerima hukuman penjara seumur hidup dengan tuduhan sabotase dan konspirasi untuk menggulingkan pemerintah.

Alih-alih memberikan kesaksian di pengadilan, ia justru berpidato selama empat jam.

"Saya telah berjuang melawan dominasi kulit putih dan dominasi kulit hitam. Saya menghargai cita-cita masyarakat yang demokratis dan bebas ketika semua orang hidup bersama-sama dalam harmoni dan dengan kesempatan yang sama," ujar Mandela saat mengakhiri pidatonya.

"Ini adalah cita-cita yang saya harapkan untuk hidup. Tetapi jika perlu, itu adalah cita-cita yang membuat saya siap mati," lanjut dia.

Ketika Mandela dipenjara, kampanye untuk membebaskan Nelson Mandela banyak terjadi di berbagai daerah, sehingga menimbulkan kemarahan rezim.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hari Kelahiran Bacharuddin Jusuf Habibie

Mandela bebas

Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.SHAUN CURRY / AFP Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.
Saat FW de Klerk terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan pada 1990, ia menyerukan penghapusan rasisme di Afrika Selatan dan membebaskan Mandela tanpa syarat.

Akhirnya, Mandela menghirup udara bebas setelah 27 tahun menghuni penjara.

Empat tahun setelah bebas, Mandela terpilih sebagai Presiden Afrika Selatan tepatnya pada 10 Mei 1994 dalam pemilihan demokratis pertama di negara itu.

Di bawah pimpinannya, Mandela membentuk pemerintahan yang kuat dan melarang adanya diskriminasi.

Tak hanya itu, ia juga mencegah orang-orang kulit hitam untuk membalas dendam dan memberikan ampunan bagi siapa pun yang terlibat.

Berkat perjuangannya itu, Mandela mendapat Nobel Perdamaian bersama dengan mantan Presiden Afrika Selatan FW de Klerk.

Mandela hanya menjabat satu periode sebagai presiden. Hal itu untuk memberi contoh bagi para pemimpin masa depan.

Selamat ulang tahun, Nelson Mandela...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com